BOGOR – RADAR BOGOR, Masyarakat Bogor mesti waspada dengan sebaran penyakit yang akan menghantui di kala musim hujan. Demam berdarah (DBD) diprediksi masih akan menjadi momok paling menakutkan sepanjang 2020 ini.
Staff Bagian Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Dwi Susanto mengakui, penyakit itu memang harus diantisipasi selama musim hujan.
Ia menyebutkan, sebanyak 727 kasus penyakit DBD sempat menjangkiti warga pada 2019. Jumlah itu sempat menurun dibandingkan tahun sebelumnya, 2018, yang merangkum 727 kasus.
“Namun angkanya masih tergolong tinggi dari target nasional. Seharusnya, kasus DBD di Kota Bogor tidak melebihi angka 490-an,” bebernya, saat ditemui di kantor Dinkes Kota Bogor, Selasa (7/01).
Demam berdarah disebabkan virus dengue, yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Parahnya, kata Dwi, banyak orang yang biasanya terlambat menyadari munculnya penyakit demam berdarah.
Gejalanya cukup jelas, namun terlihat seperti penyakit umum. Gejala akan muncul biasanya setelah 4-6 hari setelah infeksi dan bisa berlangsung hingga 10 hari.
“Gejala yang tergolong parah jika tiba pada fase panas tubuh mengalami penurunan. Dikhawatirkan biasanya ada kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah dengan darah, napas tersengal-sengal, hingga pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut,” paparnya lagi.
Musim hujan banyak menimbulkan genangan air. Genangan itu menjadi sarang nyamuk berkembang biak. Apalagi dengan lingkungan yang kotor dan jarang dibersihkan.
“Harus rajin membersihkan lingkungan sekitar rumah, kolam air, jangan sampai ada jentik-jentik nyamuk,” terangnya lagi. Jentik nyamuk bisa jadi awal mula pertumbuhan nyamuk-nyamuk dewasa.
Selain itu, penyakit diare juga paling sering menjangkiti masyarakat dengan kehidupan yang jauh dari kebersihan. Kota Bogor merangkum hingga 3.268 kasus. Penyakit itu paling banyak menyerang anak-anak.
“Penyakit-penyakit yang sering muncul di musim hujan ini, ya diare juga. Termasuk ada juga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Jadi, masyarakat memang harus meningkatkan kewaspadaan di musim hujan ini,” tambah Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir. (mam/c)