BOGOR – RADAR BOGOR, Warga akan semakin mudah mencicipi berbagai kuliner legendaris khas Bogor. Wisata jajanan itu bakal dipusatkan di sepanjang Jalan Bata di wilayah Suryakencana dengan sistem cash-less.
Jajanan legendaris Bogor seperti Bir Kotjok, Cungkring, Lumpia Basah, Toge Goreng, hingga Soto Kuning. Makanan beberapa dekade itu akan ditata agar berada dalam satu titik, yang mudah dijumpai masyarakat. Sehingga, kawasan Suryakencana bisa sekaligus menjadi pusat kuliner di Kota Bogor.
Rencana penataan itu dimulai dengan normalisasi Jalan Roda. Jalan yang mengapit area kuliner itu, nantinya harus steril dari pedagang kaki lima (PKL).
Para pedagang kuliner legendaris diatur dengan tertib di beberapa titik area Suryakencana. Salah satunya dengan menata pedagang di Jalan Bata warna-warni.
Untuk sementara, Pemkot Bogor merelokasi semua PKL ke dalam Pasar Bogor. Beberapa pedagang kuliner itu baru akan dipindahkan kembali di Jalan Bata, jika pembangunannya selesai. Pemkot sedang menggarap berbagai sarananya.
Dirut PD Pasar Kota Bogor, Muzakkir mengatakan, pembangunan sarana itu berasal dari dana CSR salah satu merek minuman. Total Rp1 miliar untuk membangun meja, kursi, hingga tenant. Sementara pengoperasian dan pengendaliannya akan ditangani langsung PD Pasar.
Pihaknya sementara menggenjot proses pembangunan untuk lokasi kuliner-kuliner legendaris itu. Paling lambat, pemindahan pedagang kuliner ke Pasar Bogor akan mulai dikerjakan pada 14 Januari mendatang. Sementara pembukaan area kuliner Suryakencana itu diharapkan bisa terealisasi pada pertengahan Februari.
“Nanti kalau selesai Jalan Bata, baru kita pindahkan. Tapi, tidak semua di Jalan Bata. Nanti sebagian di Jalan Roda 1-7, sebagian lagi di dalam pasar,” terangnya, saat dijumpai di Kantor Wali Kota, Rabu (8/1//2020).
Uniknya, pembayaran tenant jajananlegendaris itu akan memanfaatkan fitur cash-less atau non-tunai. Pembeli bisa mencicipi makanan hanya dengan menggunakan fitur dompet online. Untuk itu, para pedagang bakal diberi edukasi dalam pemanfaatan sistem cash-less.
“Istilahnya kita ada satu rekening, misal BJB (Bank Jabar, red). Tapi nanti yang lainnya bisa menggunakan aplikasi macam-macam dari mana pun. Intinya terkirim ke rekening dan nanti kita bayarkan ke tenant masing-masing,” paparnya, melihat maraknya penggunaan smartphone.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pun memang sangat mendukung penataan kuliner di kawasan Suryakencana. Menurutnya, semua perlu ditata dengan rapi. Prosesnya dimulai dengan membongkar PKL di sepanjang Jalan Roda.
“Ini baru awal (proses penataan Suryakencana). Bertahap, kita akan muliakan semua pedagang. Kita bangunkan dulu kios-kiosnya. Bata dan koridor di Jalan Roda itu nantinya bisa menjadi titik kuliner di Suryakencana,” terang Bima.
Salah seorang warga, Akbar mengatakan area Suryakencana memang sudah lama menjadi sasaran wisatawan kuliner. Kawasan itu selalu jadi tempat makan bagi warga luar Bogor. Bahkan, salah satu jajanan seperti Bir Kotjok hanya ada di kawasan tersebut.
“Cuma ya banyak jajanan yang tidak berada dalam satu tempat. Mereka terpisah-pisah. Kurang tertata. Mungkin, kalau bisa disatukan memang lebih bagus supaya orang luar Bogor jadi gampang nyarinya,” tandas lelaki kelahiran Jakarta. (mam)