Warga Diminta Waspada, Ini Titik Rawan Longsor dan Banjir di Citeureup

0
1431
Salah satu titik longsor di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
Salah satu titik longsor di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrim masih akan terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat hingga Februari 2020. Bahkan, puncak curah hujan tinggi diperkirakan terjadi pada Februari mendatang.

Warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir diminta meningkatkan kewaspadaannya. Bencana banjir dan longsor yang terjadi awal Januari 2020 lalu hendaknya dijadikan pelajaran berharga untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Seperti di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, tercatat ada beberapa titik daerah rawan longsor dan banjir. Pemerintah Kecamatan Citeureup, jauh-jauh hari sudah meningatkan warganya untuk terus waspada.

“Kami sudah mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaannya. Terutama warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor,” ujar Camat Citeureup, Asep Mulyana kepada Radar Bogor, Kamis (9/1/2020).

Asep menyebutkan, di Kecamatan Citeureup ada beberapa titik rawan banjir, seperti Kampung Liobaru, Desa Leuwinutug, Perumahan Griya Anggraeni dan Kampung Landbow di Kelurahan Puspanegara, serta Perumahan Taman Kenari, Desa Puspasari.

“Daerah ini rawan banjir karena dekat aliran Sungai Cikeas. Awal tahun kemarin, banyak rumah rusak akibat banjir bandanag luapan Sungai Cikeas,” terangnya.

Tak hanya di tiga desa ini, sambungnya, warga yang tinggal dekat Kali Cibeber dan Kali Cigede juga diminta waspada. Ada beberapa pemukiman yang dekat Kali Cibeber, yakni Kampung Pasir Ipis dan Kampung Kebon Kopi Puspanegara, serta dua kampung di Desa Leuwinutug.

Sementara daerah langganan banjir luapan Kali Cigede, yakni Kampung Sawah di Desa Leuwinutug. “Tak hanya rumah warga, tiga benguna sekolah dan satu Balai Kesejahteraan Sosial (BKS) milik pemerintah juga masuk kawasan langganan banjir,” ujar camat.

Sementara daerah rawan longsor, terang Mantan Camat Klapanunggal ini ada enam titik, yakni di Desa Hambalang, Puspasari, dan Tajur. “Awal tahun kemarin, di tiga desa ini juga mengalami longsor. Bahkan ada jalan yang amblas di Desa Tajur,” tandasnya.(pin)