CISARUA–RADAR BOGOR, Pembangunan Revitalisasi Pasar Cisarua tidak sesuai target alias molor.
Proyek yang seharusnya dapat diselesaikan para 26 Desember lalu, hingga kini masih menyisakan 10 hingga 15 persen pembangunan.
Padahal, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sesuai dengan janjinya ketika kampanye Pemilihan Gubernur 2018, tengah menggelontorkan dana sebesar Rp 10 miliar, untuk revitalisasi pasar Cisarua.
Menurut Camat Cisarua, Deni Humaedi, di waktu tenggang pengerjaan proyek pembangunan tersebut, pihaknya bersama kepala unit Pasar Cisarua terus melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan, tepatnya di Blok D.
Hasil dari peninjauan tersebut, Deni mengatakan, bahwa memang pengerjaan pembangunan belum mencapai 100%. “Laporan dilapangan, masih 10 sampai 15 pesen lagi,” ujarnya kepada Radar Bogor Kamis (9/1/2020).
Namun, Deni meneruskan, pihak pelaksana menyampaikan bahwa akan segera menyelesaikan proyek segera mungkin, meskipun melebihi target dari perjanjian.
Deni berharap, proyek tersebut segera diselesaikan tanpa ada masalah, agar segera digunakan kembali pedagang yang sementara direlokasi.
“Yang saat ini berjalan di relokasi pastinya kurang menguntungkan bagi para pedagang,” katanya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Slamet Mulyadi melakukan sidak ke Pasar Cisarua tersebut.
Selain molor, Slamet Mulyadi mendapati pihak pemborong juga tidak menampilkan anggaran pembangunan.
Di papan proyekpun hanya tercantum sumber anggaran, pelaksana, nomor kontrak kerja dan waktu pelaksanaan.
“Saat kunjungan kerja Komisi III ke proyek pembangunan Blok D Pasar Cisarua, dia (rekanan, red) memastikan pekerjaan akan selesai tepat waktu,” kata Slamet.
Hal ini juga mendapat tanggapan dari aktivis setempat. Menurut Ujang Kamun aktivis yang juga tokoh masyarakat setempat, masyarakat berhak untuk mengetahui berapa anggaran yang sudah dihabiskan dari pembangunan tersebut.
“Itu kan uang negara. Sudah sepantasnya jika warga tahu dan jangan ada kesan disembunyikan, apalagi sengaja ditutup-tutupi,” tukasnya.(cr2/c)