Tak Ada Aktivitas Proyek, TPPAS Lulut-Nambo Terbengkalai

0
149
TPPAS-Lulut-Nambo
Kondisi Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut – Nambo, kini tak ada aktivitas konstruksi lagi di sana. Nelvi/Radar Bogor
TPPAS-Lulut-Nambo
Kondisi Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut – Nambo, kini tak ada aktivitas konstruksi lagi di sana. Nelvi/Radar Bogor

KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, Setelah kisruh di tubuh internal para pengembangnya, kini proses pembangunan Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut – Nambo, semakin tak jelas ujungnya, lantaran tak ada aktivitas konstruksi lagi di sana.

Pemerintah Kecamatan Klapanunggal melihat sampai saat ini masih menanti alat yang akan meminimalisir bau sampah ke permukiman warga, Selasa (14/1/2020).

Camat Klapanunggal, Ahmad Kosasi menjelaskan, pembangunan TPPAS Lulut-Nambo menjadi perhatian khusus pemerintah kecamatan. Beberapa kali, sambung dia, pemerintah kecamatan melakukan pemantauan ke lokasi tersebut. Namun, tidak ada pekerjaan sama sekali di dalamnya.

Ahmad mengaku, informasi terakhir yang didapat pemerintah kecamatan yakni pada Oktober 2019 lalu. Saat itu, kata dia, ratusan ton sampah Kota Depok gagal masuk lantaran pembangunan dan perengkapan alat-alat di sana belum lengkap.

Padahal, kata Ahmad, kejelasan proses pembangunan tersebut sangat dinanti pemerintah kecamatan. Hal ini, sambung dia, berkaitan dengan sejumlah pertanyaan aparatur wilayah mulai dari Kepala Desa, Ketua RT, RW, hingga warga sekitar pembangunan yang khawatir akan bau sampah nantinya.

“Sampai saat ini kecamatan(Klapanunggal) belum mendapat informasi lanjut. Jadi mesin yang dipakai supaya tidak bau sampah itu seperti apa. Apakah sudah betul teruji tidak akan menimbulkan bau ke sekitar warga,” kata Ahmad kepada Radar Bogor, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Meski pemerintah pusat sudah menjanjikan adanya kompensasi untuk warga di wilayah sekitar TPPAS Lulut-Nambo, Ahmad mengaku, warga dan pemerintahan desa masih khawatir akan adanya bau sampah yang timbul di sana nantinya.

Dirinya menghimbau, proses pembangunan tersebut agar segera dilengkapi dengan peralatan yang dijanjikan tidak akan menimbulkan bau ke permukiman warga sekitar. Dengan begitu, kata Ahmad, warga tidak lagi khawatir terkait bau sampah.

“Jadi harus dilengkapi, agar terbukti tidak ada bau yang timbul di sana. Warga dan pemerintah wilayah juga tidak menduga-duga,” kata Ahmad berpesan.

Sementara, Pantauan Radar Bogor di loksi TPPAS Lulut-Nambo, nampak dari depan pagar TPPAS ini, tidak ada pekerjaan yang sedang berlangsung di dalam.

Meski begitu, spanduk penutupan TPPAS Lulut-Nambo yang dipasang lantaran terkendala pembayaran dengan sub kontraktor, sudah tidak terlihat.

Hanya ada dua orang security yang berjaga di pos penjagaan tepat di kedua sisi pintu masuk TPPAS tersebut. Salah seorang security yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, sejauh ini masih belum selesai sepenuhnya.

Gedung penimbangan sampah yang berada tempat setelah pintu masuk, lanjut dia, juga belum selesai sepenuhnya. Hal tersebut berkaitan dengan peralatan di dalam gendung tersebut.

“Untuk saat ini belum ada pekerjaan sama sekali mas. Nah itu gedung juga belum selesai sepenuhnya. Gedung itu berfungsi untuk penimbangan sampah kalau rencananya mah,” singkat dia. (rp1/c).