BOGOR-RADAR BOGOR, Pembangunan kolam retensi diprediksi akan rampung akhir bulan ini.
Proyek yang meleset dari kontrak waktu yang ditentukan ini, sesuai janji pengembang pada saat sidak Wali Kota Bima Arya akhir 2019 lalu, siap difungsikan. Hal sama juga disampaikan saat Radar Bogor meninjau ke lokasi.
Site Engineering CV Ananda Azka Perkasa, Rasyid Ali mengungkapkan bahwa saat ini pembangunan kolam retensi akan rampung sekitar seminggu ke depan.
“Prosesnya dipastikan sudah 98 persen. Tinggal outlet pintu air aja. Palingan itu dua hari pengerjaam lah kalo cuacanya bagus. Kalo Inlet A Sungai Cibuluh kan udah beres, Inlet B dari saluran warga hari ini finishing,” ungkap Rasyid.
Lebih lanjut, Rasyid mengatakan saat ini juga sedang difokuskan pada proses pengecoran lereng yang sudah mencapai 95 persen.
Meski awal tahun kemarin sempat terkendala akibat wilayah Bogor rata terguyur hujan, hal tersebut dapat diatasi oleh tambahan bantuan alat-alat berat lainnya.
“Waktu awal bulan ini, tiga becho kita terendam air di dalam kolam. Prosesnya butuh waktu 10 hari dalam pengeringan kolam serta perbaikan becho,” katanya
Rasyid mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan penambahan waktu kepada Kementerian PUPR, namun ditolak. Mengingat hal tersebut bukan fosmeyure atau bencana yang diumumkan pemerintah.
“Insya Allah kita akan menepati janji kepada Pak Walikota jika kolam retensi ini beres akhir bulan. Semoga saja cuaca juga mendukung supaya tak ada kendala lagi,” jelas Rasyid.
Sebelumnya, sesuai aturan yang tertera bahwa CV Ananda Azka Perkasa menerima konsekuensi dari keterlambatan capaian target. CV yang berasal dari Jakarta ini dikenakan denda sebesar Rp8 juta per harinya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachiem mengungkapkan bahwa keterlambatan disebabkan kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi. Seharusnya, kolam retensi ini rampung pada akhir Desember lalu.
“Progres sampai saat ini sudah di atas 90 persen. Saat ini sedang dibangun outlet pintu air,” ucap Dedie kepada Radar Bogor.
Lebih lanjut, Dedie menegaskan bahwa seharusnya akhir bulan ini sudah beres.
“Akhir bulan ini kita tinjau ke lokasi, harus sudah beres agar bisa difungsikan,” katanya.
Proyek dari anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta senilai Rp10 miliar itu diklaim dapat menampung air berkapasitas 17.000 meter kubik.
Diketahui, Kolam retensi ini memiliki luas 4000 meter persegi. Dengan kapasitas sebesar itu, kolam retensi diharapkan dapat menjadi tampungan air yang mengalir dari Sungai Cibuluh ke Jakarta, sehingga mampu mengurangi dampak banjir saat di hulu turun hujan lebat.( cr3/c)