BOGOR-RADAR BOGOR, Tahun 2020 ini Kota Bogor akan memiliki dua alun-alun. Selain alun-alun Taman Topi, rencananya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam waktu dekat ini akan kembali menata alun-alun Empang.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat meninjau ke lokasi, tepatnya di depan Masjid Agung At-Thohiriyah Empang, Jalan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (17/01/2020).
“Ini tidak terlepas dari ikhtiar Pemerintah Kota Bogor dan semua pihak terkait dalam menjalin komunikasi dan mempertemukan semua pihak terkait yang tidak pernah bertemu untuk membahas rencana penataan ulang kawasan Empang. Jadi, nanti dimulai dari alun alun Empang sebagai langkah awalnya,” kata Dedie yang didampingi Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh dan Lurah Empang.
Dari hasil pertemuan akhirnya pada hari ini semua pihak terkait sepakat untuk merevitalisasi alun alun Empang dalam rangka mengembalikan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau.
Adapun para pihak terkait yang dimaksud adalah pengurus Yayasan At-Thohiriyah, PT. Dian Graha Afiah pengelola Rumah Sakit Ummi Bogor, DKM Masjid Agung Empang dan pihak lainnya. Semua pihak kata Dedie menerima usulan Pemkot Bogor untuk duduk kembali bersama dalam membahas rencana revitalisasi alun alun Empang.
Proses revitalisasi diperkirakan memakan waktu selama 6 – 7 bulan yang akan diawali penertiban sertifikat dan peletakan batu pertama pada 31 Januari 2020 oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Adapun anggaran yang digunakan berasal dari PT. Dian Graha Afiah, sebagai salah satu bentuk CSR dari Rumah Sakit Ummi Bogor. Nantinya di atas lahan yang memiliki luas 2.905 meter persegi akan dibangun fasilitas publik berupa lahan parkir kendaraan, sarana UKM, sarana untuk memfasilitasi para penjual daging yang sudah berjualan puluhan tahun, food court, sarana olahraga dan yang lainnya.
“Nantinya di trotoar tidak boleh lagi digunakan PKL untuk berjualan, semuanya kita atur dan direlokasi ke dalam,” ujar Dedie.
Disinggung fungsinya, alun alun Empang kata Dedie lebih diarahkan untuk estetika Kota Bogor bukan khusus untuk kegiatan keagamaan. Namun dapat digunakan untuk kegiatan sosial warga, salah satunya senam kesehatan.
Ke depan alun-alun yang dikenal sebagai alun-alun Bogor ini akan terkoneksi dengan kawasan Otista dan Suryakencana. Untuk konsep yang digunakan kata Dedie, tidak menutup kemungkinan adanya penolakan dari warga setempat. Untuk itu semua pihak akan diajak berdiskusi dan dilibatkan dalam prosesnya nanti.
“Secara bertahap, ornamen estetik yang ada tentu akan dipikirkan juga,” ujar Dedie. (prokompim:rabas/indra-SZ)