Jembatan Otista Diperlebar, Dishub Siapkan Rekayasa Lalin

0
9841
Jalan Otista
Pelebaran, Jalan Otista akan ditutup selama sembilan bulan.
Macet di kawasan Otista. (Hendi/Radar Bogor)
Macet di kawasan Otista. (Hendi/Radar Bogor)

BOGOR–RADAR BOGOR,Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor bakal berkoor­dinasi dengan dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR), untuk melakukan skema rekayasa lalu lintas saat kegiatan pelebaran Jembatan Otista mulai dilakukan.

Kadishub Kota Bogor, Eko Prabowo menjelaskan, saat ini pihaknya belum mengetahui struktur pembangunan yang akan dilakukan DPUPR bagai­mana, kapan pelaksanaannya hingga berapa lama waktu yang diperkirakan untuk merampungkan pelebaran jembatan tersebut.

Februari Pembebasan Lahan Otista Rampung, Siapkan Rp20 M dari APBD

“Itu kita harus tahu dulu, baru kita bantu PUPR untuk menyosialisasikan juga kepada masyarakat,” ucapnya.

Berdasarkan hasil laporan dari Sekdis PUPR, kata dia, Februari ini baru tahap pembebasan lahan. Setelah selesai akan dilelangkan.

“Kita ingin tahu, pasti nanti salah satu straight di situ, petugas akan lebih banyak di situ mengatur dan bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota. Karena itu kan sumbu utama,” paparnya.

Mantan Kasatpol PP itu juga menam­bahkan, jika kepadatan kendaraan tinggi sering kali terjadi bottleneck di kawasan tersebut. Mungkin nanti informasi dari dishub untuk mencari jalan alternatif lain bagi pengendara yang akan melintasi Jembatan Otista. Sehingga tak terpaku di kawasan itu saja, semisal diarahkan ke Sukasari menuju Empang, untuk menghindari Jembatan Otista, atau masuk Tol Bogor ke luar Tol Borr.

“Nanti segala sumber untuk sosialisasi kita buka, bisa juga lewat jalur R3. Itu memungkinkan. Nanti alternatif itu kita buka sambil berjalan ada penga­turan, weekday gimana weekend gima­na. Kalau weekend di Otista tahu sendiri. Kita pecah nanti di ke luar Tol Bogor sudah ada pemberitahuan. Nanti kita kerja sama juga dengan pengelola Jagorawi,” katanya.

Terkait usulan untuk meniadakan SSA, kata dia, tidak mungkin dilakukan karena itu jalur sumbu utama sehingga bebannya memang harus dipikirkan untuk solusinya dari sekarang.

“Kalau SSA tidak diadakan susah, harus rapat lagi, panjang prosesnya. Itu kan keinginan PUPR, tapi kan kajiannya bukan cuma dishub tetapi juga Raya. Yang perlu kita pikirkan adalah simpul di mana alternatif jalan yang bisa memecah kepadatan di Otista. Makanya kita open informasi saja. Di Jagorawi kah, itu yang akan kita coba,” tutupnya.

Pelebaran Jembatan Otista Dikebut, Siapkan Rp 20 Miliar untuk Pembebasan Lahan

Sebelumnya, rencana pelebaran Jembatan Otto Iskandar Dinata atau yang dikenal Jembatan Otista bakal dilakukan dalam waktu dekat ini. Saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor tengah menyiapkan untuk pengerjaannya.

Informasi yang dihimpun Radar Bogor, appraisal yang dilakukan pada 2019 telah rampung. Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi menjelaskan, rencana terdekat adalah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar untuk kepentingan pembebasan lahan terdampak.(ded/c)