BOGOR–RADAR BOGOR,Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan merevitalisasi Alun-Alun Empang di Kecamatan Bogor Selatan. Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachiem saat melakukan kunjungan lokasi ke Alun-Alun Empang, Jumat (17/1).
Dedie mengatakan bahwa Pemkot Bogor akan menata kawasan Empang, yang dimulai dari penataan alun-alunnya. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penataan Alun-Alun Empang bersama pihak-pihak terkait seperti Rumah Sakit Ummi yang akan memberikan CSR dalam penataan ini, serta ahli waris Alun-Alun Empang yang merupakan tanah wakaf.
“Rencananya minggu depan pak wali kota akan meletakkan batu pertama untuk penataan kembali kawasan Alun-Alun Empang,” kata Dedie. Menurutnya, selama ini Pemkot Bogor berupaya mempertemukan masing-masing pihak yang terkait untuk mencari solusi. Atas upaya tersebut, Dedie mengatakan ada kesepakatan untuk sama-sama mengelola lahan seluas 2.905 meter persegi tersebut.
Alun-Alun Empang saat ini akan dibuat ruang terbuka hijau (RTH). Hanya saja dari segi penamaan tetap memakai nama Alun-Alun Empang.
“Ada pengurus Yayasan At Thohiriyah, PT Dian Graha Afiah, dan pihak Masjid Agung Empang yang kita pertemukan. Yang hasilnya pada 31 Januari akan dilakukan proses penitipan sertifikat dan peletakan batu pertama,” jelas Dedie.
Menurutnya, proses pengerjaan alun-alun tersebut berdurasi sekitar enam hingga tujuh bulan lamanya. Dedie memaparkan bahwa akan ada fasilitas publik seperti area untuk olahraga, parkiran motor dan mobil, sarana UKM, dan juga kuliner yang akan ditata semacam foodcourt.
“PKL tidak boleh lagi ada di area trotoar, semua akan diatur masuk ke dalam. Dan juga mau fasilitasi penjual daging yang puluhan tahun sudah ada di situ,” ucapnya.
Secara khusus, Dedie menjelaskan bahwa penataan Alun-Alun Empang difungsikan untuk estetika kota, bukan untuk kegiatan keagamaan.
“Kalo kegiatan keagamaan kita dorong di area-area masjid. Pada dasarnya kan estetika kota, tapi fasilitas penunjangnya kan ada PKL, bisa ditata masuk dan ada kuliner juga. Ya, untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial mungkin bisa yah,” kata Dedie.
“Ornamen estetik juga tidak diarahkan kepada ornamen yang berbau kearaban (tidak terlalu identik ke sana). Hanya mengembalikan fungsi alun-alun sebagaimana mestinya,” tutup Dedie.
Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh mengungkapkan bahwa Alun-Alun Empang ini sudah ada grand design-nya. Ia juga mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi dari jauh hari.
“Win-win sulution kepada semua pihak. Dan insyaallah sebelum peletakan batu pertama PKL sudah masuk ke dalam,” ucap Hidayat.
Ia juga mencatat bahwa di sekitar Alun-Alun Empang ini sudah ada sekitar 70 PKL, yang nanti akan disediakan tempat di dalam alun-alun oleh pihak pemkot.(
BOGOR–Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan merevitalisasi Alun-Alun Empang di Kecamatan Bogor Selatan. Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachiem saat melakukan kunjungan lokasi ke Alun-Alun Empang, Jumat (17/1).
Dedie mengatakan bahwa Pemkot Bogor akan menata kawasan Empang, yang dimulai dari penataan alun-alunnya. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penataan Alun-Alun Empang bersama pihak-pihak terkait seperti Rumah Sakit Ummi yang akan memberikan CSR dalam penataan ini, serta ahli waris Alun-Alun Empang yang merupakan tanah wakaf.
“Rencananya minggu depan pak wali kota akan meletakkan batu pertama untuk penataan kembali kawasan Alun-Alun Empang,” kata Dedie. Menurutnya, selama ini Pemkot Bogor berupaya mempertemukan masing-masing pihak yang terkait untuk mencari solusi. Atas upaya tersebut, Dedie mengatakan ada kesepakatan untuk sama-sama mengelola lahan seluas 2.905 meter persegi tersebut.
Alun-Alun Empang saat ini akan dibuat ruang terbuka hijau (RTH). Hanya saja dari segi penamaan tetap memakai nama Alun-Alun Empang. “Ada pengurus Yayasan At Thohiriyah, PT Dian Graha Afiah, dan pihak Masjid Agung Empang yang kita pertemukan. Yang hasilnya pada 31 Januari akan dilakukan proses penitipan sertifikat dan peletakan batu pertama,” jelas Dedie.
Menurutnya, proses pengerjaan alun-alun tersebut berdurasi sekitar enam hingga tujuh bulan lamanya. Dedie memaparkan bahwa akan ada fasilitas publik seperti area untuk olahraga, parkiran motor dan mobil, sarana UKM, dan juga kuliner yang akan ditata semacam foodcourt.
“PKL tidak boleh lagi ada di area trotoar, semua akan diatur masuk ke dalam. Dan juga mau fasilitasi penjual daging yang puluhan tahun sudah ada di situ,” ucapnya.
Secara khusus, Dedie menjelaskan bahwa penataan Alun-Alun Empang difungsikan untuk estetika kota, bukan untuk kegiatan keagamaan.
“Kalo kegiatan keagamaan kita dorong di area-area masjid. Pada dasarnya kan estetika kota, tapi fasilitas penunjangnya kan ada PKL, bisa ditata masuk dan ada kuliner juga. Ya, untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial mungkin bisa yah,” kata Dedie.
“Ornamen estetik juga tidak diarahkan kepada ornamen yang berbau kearaban (tidak terlalu identik ke sana). Hanya mengembalikan fungsi alun-alun sebagaimana mestinya,” tutup Dedie.
Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh mengungkapkan bahwa Alun-Alun Empang ini sudah ada grand design-nya. Ia juga mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi dari jauh hari.
“Win-win sulution kepada semua pihak. Dan insyaallah sebelum peletakan batu pertama PKL sudah masuk ke dalam,” ucap Hidayat.
Ia juga mencatat bahwa di sekitar Alun-Alun Empang ini sudah ada sekitar 70 PKL, yang nanti akan disediakan tempat di dalam alun-alun oleh pihak pemkot.(cr3/c)