BOGOR–RADAR BOGOR,Transportasi melalui jalur trem atau trem way semakin positif bakal diterapkan di Kota Bogor. Trase pertama digadang-gadang mengambil rute sejauh 7,1 kilometer.
Rute itu melintasi Jalan Baranangsiang, Otto Iskandardinata (Otista), Juanda, Kapten Muslihat, Alun-Alun Bogor ke pengadilan atau Sawo Jajar, berbalik ke Sempur, Jalak Harupat, hingga kembali ke Baranangsiang. Rute itu baru trase pertama dari empat trase yang diajukan Pemkot Bogor. Ada empat trase yang bisa dikembangkan di Kota Bogor.
Lebih Murah, Pemkot Bogor Siap Gunakan Trem Baru Buatan dalam Negeri
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A, Rachim menjelaskan, hitungan-hitungan itu berdasarkan pembicaraan dari Colas Rail dan Iroda. Meski ada empat trase, pemkot setidaknya ingin fokus dengan trase pertama terlebih dahulu. Apalagi, mereka sudah menerima penyampaian terkait trem yang sangat layak diimplementasikan di Kota Hujan.
“Kita fokus dulu ke trase pertama. Ini tadi sudah disampaikan, yang harus kita pikirkan adalah skema pembiayaannya setelah ini. Skema kerja sama dengan pihak lain kemudian bagaimana membangun konsorsium bersama pihak yang memang kompeten mempercepat implementasi trem,” jelasnya, usai menggelar pertemuan di balai kota, Jumat (17/01).
Tak hanya itu, rencana pembangunan trem way itu akan diselaraskan dengan rencana transportasi moda light rapid transit (LRT). Itu lantaran jalur-jalur rel itu bakal sambung-menyambung dengan alun-alun dan Stasiun Kota Bogor.
“Mudah-mudahan ini semua bisa terakomodir. Jadi Baranangsiang terakomodir, LRT terakomodir, PT KAI dengan commuter line juga terakomodir,” imbuh Dedie.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono membenarkan, pembangunan trem way itu sudah tertuang dalam rencana induk transportasi Jabodetabek Perpres No. 55 Tahun 2018. Di dalam rencana induk itu banyak kegiatan, salah satunya membangun angkutan berbasis rel di Kota Bogor.
Pemkot Bogor Segera Siapkan Sarana dan Prasarana Trem
“Kami akan mengintegrasikan trem way ini tak bisa berdiri sendiri. Karena trem way ini akan kita gunakan sebagai feeder, harus terintegrasi dengan angkutan moda lainnya yaitu LRT dari Cibubur ke Baranangsiang,” papar Bambang.
Sementara itu, ia menambahkan, Baranangsiang juga akan dibangun konsep Transit Oriented Development (TOD). BPTJ yang akan langsung mengawalnya. Bahkan, ada prakarsa yang nantinya akan berlanjut ke Puncak Bogor dengan menggunakan LRT atau angkutan berbasis rel lainnya.
Proses realisasinya masih akan berkesinambungan. CEO Iroda Mitra, Mirza Whibowo menekankan, sampai Juni, tahun ini. Dari sana akan berlanjut ke tahap proyek.
“Kita maunya jalan tahun ini, karena Pemkot Bogor juga ingin mempercepat. Tapi, tentunya kita akan ikut aturan main yang akan dibuat pemerintah pusat khususnya dalam konteks pembiayaan,” tandasnya. (mam/ded/c)