CIBINONG – RADAR BOGOR, Hari ini Senin (20/1/2020), tepat sepekan sebelum tes kompetensi dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dimulai.
Panitia juga terus memastikan segala kebutuhan bagi ujian nanti bisa terpenuhi. Termasuk sosialisasi mengenai teknis saat ujian berlansung.
Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi pada Badan Kepegawaian, Pelatihan, dan Pendidikan (BKPP) Kabupaten Bogor, Susi Hastuti menjelaskan, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) akan menjadi pengawas utama saat ujian berlansung.
Susi memastikan, bahwa hal itu untuk meminimalisir terjadinya kecurangan – kecurangan pada saat proses ujian berlansung. Meskipun secara skematis, ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) ini dibuat serumit mungkin.
“Untuk pelaksana SKD seluruhnya dari BKN. Termasuk pengawas, tenaga IT, maupun adminnya. Untuk di daerah (Pemkab Bogor) hanya diberi kewenangan sampai dengan registrasi peserta saja,” tegas Susi pada Radar Bogor.
Diluar itu, lanjut Susi, ada beberapa teknis ujian SKD yang harus diketahui oleh peserta. Mengingat jumlah peserta yang membeludak, panitia mungkin akan kerepotan dengan lokasi ujian yang seadanya.
Pertama untuk soal ujian. Kata Susi, nanti akan ada 100 soal yang harus dikerjakan hanya dalam waktu 90 menit saja. Setiap sesi, memerlukan waktu sekitar 120 menit atau dua jam termasuk waktu untuk registrasi.
“Dalam satu hari itu bisa empat sampai lima sesi. Nah satu sesi itu, direncanakan ada sebanyak 350 peserta. Sehingga daam satu harinya nanti bisa ada 1400 sampai 1750 orang,” jelasnya lagi.
Lalu apa saja yang harus dibawa oleh para peserta? Susi mengatakan, panitia menyiapkan alat tulis berupa pensil dan kertas untuk misalnya mengerjakan soal hitung – hitungan. “Jadi tidak perlu bawa lagi. Kita menyiapkan di dalam ruangan,” tukasnya.(dka/c)