Beresiko Penyusup Masuk ke Lapas Teroris, Pasar Tumpah di Gunungputri Ditertibkan

0
270
RAPAT: Pada rapat koordinasi yang dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Gunung Putri, Rabu (22/1).
RAPAT: Pada rapat koordinasi yang dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Gunung Putri, Rabu (22/1).

GUNUNG PUTRI–RADAR BOGOR,Pasar tumpah yang selama ini berada di Jalan Akses Tol Cimanggis, Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, akan ditertibkan pada akhir pekan ini.

Tindakan itu sebagai antisipasi penyusupan teroris karena tak jauh dari lokasi itu terdapat rumah tahanan (rutan) khusus teroris dan Mako Resimen I Pelopor Brimob.

Pemerintah Kecamatan Gunung Putri langsung menginisiasi kekha­watiran adanya ancaman tersebut. Pada rapat koordinasi yang dilakukan di aula Kantor Kecamatan Gunung Putri, Camat Gunung Putri, Didin Wahidin langsung menginstruksikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor untuk menertibkan ratusan PKL di sana, Rabu (22/1).

“Kami instruksikan bersama dengan jajaran danramil, kapolsek, serta satpol PP Kabupaten juga agar segera menertibkan PKL di sana,” kata Didin. Kapolsek Gunung Putri, Kompol Andry menjelaskan, Markas Resimen I Pasukan Pelopor ini menjadi jalur vital tingkat nasional sehingga di lokasi tersebut dibutuhkan sterilisasi.

”PKL itu dekat dengan rumah tahanan khusus teroris hingga terlalu berisiko kalau ada pusat keramaian di sana,” ujar Andry kepada wartawan, kemarin.

Sterilisasi yang dibutuhkan di jalur tersebut, kata dia, saat ini bukan cuma menjadi pembahasan di tingkat kecamatan saja, ini permohonan pemerintah pusat agar tidak adanya titik keramaian yang dapat memicu ancaman teroris.

“Ini bukan perintah Komandan Resimen I Pelopor Brimob, tetapi perintah Kapolri dan pemerintah pusat,” imbuh Andry.

Di tempat yang sama, Kabid Dalops Satpol PP Kabupaten Bogor, Ruslan yang juga hadir di dalam rapat terse­but menegaskan, pihaknya akan langsung memberikan satu peringa­tan kepada ratusan PKL di sana, Minggu (26/1). “Nanti saat penertiban kami akan menerjunkan kurang lebih 100 anggota mako,” tutur Rus­lan.

Sementara Komandan Batalyon B, Resimen I Pasukan Pelopor, AKBP Dieno Hendro W. menuturkan, keberadaan ratusan PKL di sana memang menjadi ancaman untuk institusi kepolisian. Belum lama ini, kata dia, di kota berbeda juga menjadi sasaran dari ancaman para teroris.

Selain itu, Dieno menyebutkan, ini juga menjadi pusat lokasi pelatihan para anggota yang akan bertugas pengamanan di Sudan. Pada tugas tersebut, sambung dia, menjadi misi internasional yang harus betul-betul terjaga penga­manan­nya ketika sedang berlatih.

“Potensi ancaman tindak pidana teroris akan semakin besar karena kami tidak bisa mengidentifikasi satu per satu,” tutup Dieno.(rp1/c)