SUKAJAYA–RADAR BOGOR,Kurang dari sebulan, bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor wilayah Barat awal tahun kemarin itu, memang mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Sejumlah bantuan logistik pun banyak diterima warga tanpa susah payah.
Sayangnya, kali ini warga harus bersusah payah mendapatkan air bersih. Mereka harus rela berjalan kaki mencari sumber air ke desa lain untuk kebutuhan minum dan memasak.
’’Memang saat ini, warga Kecamatan Sukajaya mulai kesulitan air bersih akibat sumber mata air tertutup longsoran,” kata kepala Desa Cileuksa, Ujang kepada Radar Bogor ketika ditemui kemarin, Rabu (22/1).
Apih (sapaan, red) mengatakan, bantuan selama ini cukup banyak pada kebutuhan logistik dan sembako, apalagi setelah pembukaan akses jalan. ’’Yang belum ada sampai saat ini untuk bantuan sarana air bersih, khususnya ke Desa Cileuksa, baru hanya bantuan tanggap bencana saja,” kata Apih.
Lebih lanjut, ia berharap, ini menjadi perhatian lanjutan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan instansi terkait, untuk memberikan air bersih. Karena ada ribuan warga Cileuksa yang harus mencari sumber mata air buat keperluan sehari-hari.
Kekurangan air bersih juga dirasakan warga Desa Sukamulih. Ketua RT Kampung Wangun, Desa Sukamulih, Safnah menjelaskan, setiap hari warga harus mencari sumber mata air bersih yang bisa dikonsumsi untuk minum dan memasak.
’’Kalau buat mandi ada, tapi air minum dan memasak beda lagi. Bahkan kita harus mencari sampai ke kampung sebelah untuk ambil air bersih saja setiap hari dua kali pagi dan sore,” jelasnya.
Safnah juga menuturkan, pasca-bencana seluruh warga Sukajaya semakin tersiksa dan harus rela berjalan kaki.
’’Untuk yang sekarang jaraknya tidak jauh sekitar 500 meter tapi kita harus turun ke bawah dekat area persawahan itu pun mengantre dengan warga lain, kita benar-benar butuh air bersih,” tuturnya.(nal/c)