577 ASN Dilantik, Bupati Ultimatum PNS yang Suka Kelayapan Saat Jam Kerja

0
200
pelantikan
Sebanyak 577 aparatur sipil negara (ASN) yang baru dilantik di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin.
pelantikan
Sebanyak 577 aparatur sipil negara (ASN) yang baru dilantik di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Bupati Bogor Ade Yasin kembali mengultimatum para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor agar nurut kepada pimpinan mereka, yang dalam hal ini bupati dan wakil bupati, maupun sekretaris daerah.

Semprotan Ade Yasin tersebut dilontarkan saat mengambil sumpah 577 Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru di Gedung Tegar Beriman, Senin (27/1/2020). Ade menyangkal, para ASN jangan mengira dirinya tak diawasi oleh pimpinan.

“Jangan disangka bupati tidak tahu, pimpinan tidak tahu. Kita sudah sampaikan termasuk untuk mendisiplinkan pegawai yang suka kabur atau kelayapan di jam kerja. Semua terpantau,” kata Ade Yasin pada Radar Bogor saat diwawancarai usai pengambilan sumpah.

Para ASN, kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu harus bisa menempatkan diri. Begitu juga dalam hal waktu dan posisinya di dinas atau badan yang ada. Jangan sampai, gara – gara menjabat di dinas yang dianggap santai, kerjanya juga ikut – ikutan santai.

“Kalau waktunya istirahat ya silahkan istirahat, sepanjang berada di jam istirahat. Kan sudah ditentukan jamnya, jangan mencuri waktu disaat kerja. Ada saja alasannya, misalnya belum sarapan pagi. PNS itu idealnya pagi itu mereka sudah siap kerja, bukan siap untuk makan,” ketusnya lagi.

Ade juga menegaskan bahwa ASN jangan pernah sekali – kali membohongi pimpinannya. Pasalnya, meski Ade tak menyebutkan secara detail, ada saja anak buahnya yang masih berani membohongi bupati atau pimpinan lainnya.

Hal itu kemudian juga memicu semprotan Ade kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada. Ditengah banyaknya pekerjaan yang dihadapi Pemkab Bogor kedepan, masih ada dinas maupun ASN yang tak satu visi dengan bupati.

“Jangan lagi pekerjaan lambat hanya karena birokrasi, itu bisa dipangkaskan. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan cepat, jangan ditunda – tunda. Ini yang saya tidak mau. Mau serapan anggaran atau program yang berjalan seiringan,” tutupnya. (dka/c)