Bikin Macet, Tuntut Pemcam Ciawi Larang Bus Lintasi Seuseupan-Tapos

0
317
Demo-Ciawi
Aksi demo massa di kantor Kecamatan Ciawi, Senin (27/1/2020).
Demo-Ciawi
Aksi demo massa di kantor Kecamatan Ciawi, Senin (27/1/2020).

CIAWI–RADAR BOGOR, Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Ciawi Peduli (FORMACIP) dan Forum Kewadanaan Ciawi (FKC), menggeruduk kantor Kecamatan Ciawi, Senin (27/1/2020) pagi.

Mereka menuntut pemerintah Kecamatan Ciawi agar melarang kendaraan berukuran besar, melintasi jalur Sesepan-Cibedug–Tapos, yang selama ini menimbulkan kemacetan dan menganggu kenyamanan warga.

Koordinator aksi, Mulyadi menegaskan, aksi mereka menuntut Pemerintah Kecamatan Ciawi untuk segera merencanakan penataan infrastruktur penunjang destinasi kawasan pariwisata, dengan melibatkan masyarakat.

Pasalnya, kawasan Cibedug dan sekitarnya yang berada di kaki Gunung Gede dan Pangrango merupakan satu destinasi wisata yang terekomendasikan untuk dikunjungi wisatawan.

Untuk menuju kesana, para pengunjung harus masuk ke jalur yang hanya bisa dilalui oleh mobil-mobil kecil, seperti minibus, sedan dan mobil kecil lainnya.

Menurut Mulyadi pembangunan infrastruktur pada setiap kawasan strategis pariwisata perlu direncanakan secara terpadu, oleh Unit Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dalam hal ini pemerintah kecamatan, yang bekerjasama dengan para pengusaha dan masyarakat.

“Baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk, melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang disusun pemerintah terkait. Sehingga diharapkan terus mengintensifkan infrastruktur penunjang pariwisata guna meningkatkan angka kunjungan wisatawan,” tuturnya.

Selain itu, massa juga menuntut Camat Ciawi untuk merubah sikap perilaku baik terhadap masyarakat maupun pegawai staff Kecamatan Ciawi.

Lantaran, Mulyadi menilai, kepemimpinan Camat Ciawi akhir-akhir ini menunjukan sikap arogan, seperti kejadian yang menimpa seorang warga, sekaligus aktivis dari organisasinya yang dimaki-maki dihadapan orang banyak.

“Maka dengan ini kami ingin agar yang terhormat bapak Camat Ciawi agar memulihkan Nama dan Organisasi kami dengan meminta maaf di beberapa media atas kearoganannya selama 3 hari,” tuntutnya.

Apabila tidak melakukannya, lanjutnya, mereka mengancam akan menghadap Bupati untuk memintanya segera mengganti pimpinan Kecamatan Ciawi.

Menanggapi aksi demo, dihubungi melalui pesan singkat, Sekcam Ciawi, Supriyadi mengatakan, pihak kecamatan melalui muspika sudah membahas kaitan masalah ini, dalam reses dewan.

Sebetulnya, Ia meneruskan, muspika sudah mengundang para pengusaha termasuk kepala desa untuk membahas masalah ini.

“Apa yang disampaikan oleh warga sekarang ini, kami akan tindak lanjuti dengan instansi terkait dengan dishub dan sebagainya, akan kita jadikan bahan untuk ke depan,” singkatnya. (cr2/c)