BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Selasa, (28/01/2020) pagi, resmi memperkenalkan Kampung Buntar yang berlokasi di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor sebagai salah satu wilayah sentra penghasil olahan buah pala terlaris.
Kegiatan peresmian restorasi Kampung Pala Buntar dilakukan Pemkot Bogor yang ditandai dengan melakukan penanaman ratusan bibit pohon pala di wilayah tersebut.
Penanaman bibit pohon pala secara simbolis diawali Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang juga didampingi Wakil Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim. Kemudian dilanjutkan oleh unsur Muspika Bogor Selatan, tokoh masyarakat dan sejumlah tamu undangan dari warga setempat.
Pada kegiatan itu, sedikitnya ada 200 bibit pohon pala yang ditanam serentak oleh para tamu undangan di atas lahan Saung Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Tani, RT 04/RW 08, Kelurahan Muarasari.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, pada kesempatan ini, Pemkot Bogor beserta jajaran dinas terkait, dan sejumlah kader TP PKK telah melangsungkan penanaman ratusan bibit pohon pala.
Dedie menyebut, dipilihnya Kampung Buntar lantaran di wilayah tersebut telah memiliki produsen pengolahan buah pala industri rumahan.
“Alhamdulillah, bahwa hari ini kita bersama-sama melakukan penanaman, ada sebanyak 200 bibit pohon pala. Tujuannya adalah untuk menjadikan Kampung Buntar ini sebagai Kampung Pala, kampung tematik berbasis pertanian sebagai penghasil pala,” ujar Dedie.
Dedie menuturkan, di Kampung Buntar ini, selain dikenal sebagai penghasil buah pala, di wilayah ini pun terdapat tempat produksi olahan buah pala yang dikelola oleh warga setempat.
Produk olahan dari buah pala yang diproduksi dan dikelola oleh warga ini pun menghasilkan berbagai jenis makanan dan minuman, seperti manisan, sirup, minuman kemasan dan permen pala.
“Mudah-mudahan ini bisa terus ditularkan ke warga lainnya dan produksi pala di sini bertambah, sehingga buah pala ini menjadi produk unggulan di Kota Bogor. Terutama juga dalam rangka untuk mendukung program urban farming,” kata Dedie.
Hingga sejauh ini, masih dikatakan Dedie, Pemkot Bogor juga mendukung para pelaku usaha produksi pala melalui DKPP dalam hal pemasaran produknya, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) untuk menunjang peralatan produksi serta pendampingnya dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat.
“PHRI dengan anggotanya puluhan hotel di Kota Bogor juga bersedia menampung produk-produk komoditi pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Bogor,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S. Rasmana menambahkan, kedepan pihaknya akan terus melakukan mengembangkan kawasan ekowisata di setiap wilayah. Anas menyebut, penanaman bibit pohon pala ini kemudian akan dilakukan sebanyak seribu bibit pala. Penanaman bibit pala ini nantinya akan terpusat di wilayah Kelurahan Muarasari.
“Jadi tumbuhnya sektor wisata, kuliner dan lainnya, seharusnya pararel petani menikmati pertumbuhan itu. Tapi kita belum optimal di dalam memilih komoditi yang tepat untuk produk-produk holtikultura. Untuk itu kita akan mengarahkan kepada peningkatan produksi pertanian melalui program urban farming,” katanya. (Prokompim :Ryan/Teddy-SZ)