Sekolah Hancur Diterjang Bencana, Disdik Usulkan Anggaran Rp8 M untuk Relokasi

0
100
Sekolah-rusak
Salah satu sekolah yang hancur akibat bencana longsor yang terjadi awal tahun ini di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Hendi/Radar Bogor
Sekolah-rusak
Salah satu sekolah yang hancur akibat bencana longsor yang terjadi awal tahun ini di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Hendi/Radar Bogor

CIBINONG – RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pendidikan mengusulkan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk merelokasi dan revitalisasi sekolah yang rusak akibat bencana awal tahun lalu.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Atis Tardiana mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data terkait berapa yang akan dieksekusi untuk direlokasi.

Ada tiga kategori kerusakan yang menjadi sasarannya, yakni berat, sedang, dan ringan. Tak hanya di barat Kabupaten Bogor, perbaikan juga akan dilakukan di SDN Cirimekar, Cibinong, yang saat itu diterjang angin kencang.

“Apalagi yang di wilayah terdampak bencana. Banyak sekolah yang kena rusak ringan karena jadi tempat pengungsian sementara korban bencana. Itu kita perbaiki di (anggaran) pasca bencana,” beber Atis saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda), Selasa (28/1).

Penyandingan data tersebut, kata Atis, akan dilakukam sejalan dengan pendataan penduduk yang akan direlokasi rumahnya. Menurut data sementara yang ada, sambung Atis, hampir semua bangunan yang rusak adalah bangunan sekolah dasar (SD). Ada beberapa yang memang harus di relokasi.

“Contohnya ada usulan sekolah yang di Nanggung. Tapi Sukajaya juga ada. Tapi lagi-lagi kita mengikuti rencana relokasi warga terdampak,” ujarnya.

Mantan Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup itu menambahkan, hal itu menjadi pertimbangan sekolah yang harus direlokasi, mengikuti atau seperti apa. Sehingga, masih ada kajian teknis termasuk lokasi baru, masuk kedalam zona yang rawan longsor atau tidak.

“Ada yang bakal kita relokasi dan bangun ulang. Kita lihat dulu. Kalau masyarakat direlokasi, sekolah pasti mengikuti. Kan sifatnya pelayanan ya. Sekolah yang direlokasi? Ya belum ketahuan lah. Kita nunggu dulu, berapa warga terdampak yang direlokasi,” tutup Atis. (dka/c)