CIGUDEG-RADAR BOGOR, Pasca tanggap darurat selesai, warga yang menempati tenda pengungsian di Kampung Tangseng Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, mulai tidak betah. Bahkan, ada satu tenda dihuni satu keluarga sebanyak sebanyak 12 orang.
Tenda tersebut dihuni keluarga Ikah (56). Kepada Radar Bogor, ia mengatakan sudah sebulan tinggal dalam tenda berdesak-desakan. “Sebenarnya betah ga betah, yang namanya tinggal di tenda darurat, ini yang buat sendiri,” kata Ikah kepada wartawan kemarin.
Ia mengatakan, tinggal ditenda pengungsian bersama sebanyak 12 orang, termasuk cucu dan anaknya. Mereka tidur harus berdempetan seperti ikan. “Paling sisanya tidur di bale luar karena tidak cukup,” ucapnya.
Belum lagi, tenda juga bocor hampir seluruh atap karena hujan yang cukup deras. Ia pun terpaksa memasang baskom untuk menampung air diatas kepala. Makanya, ia sangat berharap, proses pemindahan dirinya bersama pengungsi yang lain makin dipercepat.
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Bogor terus mengupayakan untuk melakukan pemindahan pengungsi korban bencana alam disejumlah desa di wilayah Bogor Barat.
Dikunjungi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, para pengungsi pun diminta untuk memilih, pindah ke tempat lain bersama-sama atau pindah di lokasi yang sama tapi menunggu kajian tim ahli. “Saya lebih pilih bedol desa. Sehingga warga pindah semua secara menyeluruh ditempat aman. Sudah ada lahan. Tapi tergantung warga,” katanya.
Emil, sapaan akrabnya pun meminta warga bergegas untuk cepat memilih dua pilihan yang ditawarkan pemerintah. Agar awal Februari ini, pembangunan untuk relokasi sudah bisa dilakukan pemerintah.(nal/b)