BOGOR – RADAR BOGOR, Pengerjaan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi III A ditargetkan bakal rampung, Maret mendatang. Progres pembangunannya mencapai angka di atas 85 persen.
Pengerjaan proyek milik PT Marga Sarana Jabar (MSJ) itu pun terus dikebut. Batas waktu pembangunan proyek bernilai Rp2 triliun itu tercatat hingga Maret mendatang. Hanya tersisa sekitar sebulan lagi untuk merampungkan proyek yang sempat mulur dari Desember tersebut.
Humas PT MSJ, Ferry Siregar menegaskan, proyek itu memang sudah seharusnya rampung sesuai target. Sejauh ini, pihaknya melihat pembangunan tol yang akan menghubungkan jalan Simpang Yasmin dan Simpang Semplak itu berjalan sesuai dengan target tersebut.
“Lagi progres (pembangunan) tapi sudah aman. Masih on target. Pokoknya, Maret konstruksi harus selesai dikerjakan kontraktor,” tekannya, yang dikonfirmasi Radar Bogor, Senin (3/2).
Pihaknya menyebutkan, beberapa pekerjaan lanjutan masih dirampungkan sebagaimana biasanya. Mulai dari menaikkan box girder hingga pekerjaan on/ off ramp.
Sementara kendala-kendala berupa pembongkaran beberapa bangunan dan utilitas PDAM juga sudah berjalan mulus.
Hanya rentang dua minggu, progres pengerjaan naik menjadi sekitar 85 persen. Itu dari progres sebelumnya yang hanya 77 persen.
Artinya, waktu sebulan sudah cukup untuk menggenapkan progres itu menjadi 100 persen. Tak heran, Ferry optimis pengerjaan bisa selesai sesuai batas waktunya. “Alhamdulillah aman,” tekannya.
Sejauh ini, pengerjaan tol itu memang terus dikerjakan secara kontinu. Kendaraan yang melalui titik pengerjaan tol mesti berhati-hati dengan memelankan laju kendaraannya. Lalu lintas agak menyempit.
Apalagi, kendaraan besar juga bolak-balik untuk mengangkut kebutuhan konstruksi tol. Meskipun kecelakaan lalu lintas sempat terjadi di sekitar area pengerjaan tol yang semakin menyempit itu.
Target penyelesaian seksi III A itu juga bakal seiring dengan tarif baru, yang akan dikenakan untuk Tol BORR. Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ), Hendro Atmojo pernah menyampaikan kemungkinan berlakunya dua tarif itu pada Juni mendatang.
Hanya saja, tetap ada survei sebelum menetapkan tarif baru itu, lantaran menyesuaikan kemampuan masyarakat. Khususnya sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat. (mam/ded/c)