BOGOR-RADAR BOGOR, Kesuksesan program Sekolah Ibu yang juga telah diakui Provinsi Jawa Barat, membawa Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kabupaten Tangerang belajar ke Kota Bogor.
Program yang diinisiasi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian ini rencananya ingin diimplementasikan di Kabupaten Tangerang.
“Kami dapat rekomendasi Provinsi Jawa barat untuk belajar tentang Ketahanan Keluarga di Kota Bogor,” Ujar Asisten Satu Pemerintah Kabupaten Tangerang, Hary Haryanto usai kunjungan di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Rabu (05/02/2020).
Hary mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang berkeinginan mengadopsi program ini mengingat Kabupaten Tangerang merupakan kawasan industri yang kehidupannya relatif keras dan ada berbagai masalah. Sehingga tidak lepas dari perceraian dan kekerasan pada anak.
“Semua ini pusatnya di ketahanan keluarga. Jadi kami akan proses dari awal membangun ketahanan keluarga dengan mengadopsi Sekolah Ibu,” tuturnya.
Ia melanjutkan, pihaknya akan membentuk tim terlebih dahulu untuk menyusun kegiatan program ibu, mulai dari modul yang perlu penyesuaian sesuai kondisi Kabupaten Tangerang, Tutor dan anggaran. Tak ayal, diperkirakan Sekolah Ibu bisa digelar di akhir tahun setelah anggaran perubahan.
“Terkait namanya bisa sama bisa juga diganti. Tapi intinya harapan kami, Kabupaten Tangerang mengarah kearah yang lebih baik,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah sepakat untuk berbagi secara detail tentang Sekolah Ibu. Mulai dari latar belakang adanya Sekolah Ibu, Visi Kota Bogor menjadikan Kota Ramah Keluarga yang kemudian dimasukkan dalam RPJMD.
“Saya yakin Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa mengimplementasikan Sekolah Ibu dengan baik karena di setiap kelurahannya punya anggaran cukup besar,” imbuhnya.
Menurutnya, kaitan ketahanan keluarga bukan hanya untuk masyarakat Kota Bogor saja tetapi untuk masyarakat Indonesia. Pada ketahanan keluarga, Ibu memiliki peran penting karena Ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Hal ini pun terbukti dengan meningkatnya kualitas keluarga dan menurunnya angka perceraian di Kota Bogor.
“Harapan kami Sekolah Ibu bisa berjalan di Tangerang, karena ini membuat kami bangga semangat Sekolah Ibu bisa menyebar ke Kota/Kabupaten lainnya demi terwujudnya masyarakat madani,” ujarnya. (Prokompim :fla/indra-SZ)