Pembangunan Masjid Agung Dilanjutkan, Harus Dibuat Struktur Baru

0
154
Paket proyek strategis Mesjid Agung
Gedung Masjid Agung Bogor yang belum selesai pengerjaannya masuk dalam paket proyek strategis yang selesai tendernya. Nelvi/Radar Bogor
Mesjid-Agung
Gedung Masjid Agung Bogor yang belum selesai pengerjaannya. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pembangunan Masjid Agung di kawasan Pasar Anyar yang sempat mangkrak, akan segera dimulai.

Itu setelah Komite Keselamatan Bangunan Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan hasil rekomendasi.

Sudah kita terima, tapi saya belum baca hasil rekomendasi dari Kementerian PUPR,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Bogor Chusnul Rozak, kepada Radar Bogor, kemarin.

Sementara Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, rekomendasi yang dihasilkan menyangkut tentang struktur bangunan yang harus dipenuhi.

“Intinya, harus ada penguatan-penguatan, penyesuaian desain dan lain-lain, yang nanti kita jadikan landasan untuk revisi desain,” ujar politisi PAN itu.

Menurutnya, Pemkot Bogor khususnya DPUPR harus bergerak cepat. Apalagi, Komite Keselamatan Bangunan Gedung Kementerian memberikan banyak rekomendasi terkait dengan rencana proyek pembangunan Masjid Agung tersebut.

Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim sedikit memberikan bocoran terkait dengan hasil rekomendasi yang dikeluarkan Kementerian PUPR. Menurutnya, yang paling penting adalah dapat melanjutkan pembangunan dan menyerap anggaran sebesar Rp15 miliar.

Hanya saja, kata dia, konstruksi atap masjid yang ada saat ini tak dapat menopang semua beban yang ada. Sehingga harus dibuat struktur baru. Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengaku memerlukan satu hingga dua bulan untuk memprioritaskan redesign.

Setelah redesign rampung, kata Dedie, tahapan selanjutnya adalah melakukan proses tender untuk pembangunan fisik lanjutan.

“Tetapi pembangunan lanjutan ini menurut saya tidak bisa sepenuhnya selesai di tahun ini, jadi mungkin untuk interior dan detail akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, anggaran sebesar Rp15 miliar dianggap kurang untuk menyelesaikan seluruh pembangunan hingga selesai. Selain interior juga harus disiapkan ornamen dan lain sebagainya.

“Ya kan gini, fisiknya selesai karpet bisa gunakan yang lama tapi mimbar dan lainnya mungkin nanti menyusul,” tukasnya. (ded/c)