Target Selesai Akhir 2020, Tubuh Bendungan Kering Ciawi Mulai Dibangun

0
232
Bendungan-Ciawi
Pembangunan Bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, Senin (27/1). Bendungan tersebut memiliki konsep bendungan kering. Sofyansyah/RadarBogor
Bendungan-Ciawi
Pembangunan Bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Jawa Barat. Bendungan tersebut memiliki konsep bendungan kering. Sofyansyah/RadarBogor

MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan penyelesaian pembangunan Bendungan Kering (Dry Dam) Ciawi yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung, Kabupaten Bogor rampung pada akhir 2020.

Saat ini, tahapan konstruksi sudah memasuki pekerjaan utama pembangunan tubuh bendungan. Hal ini ditandai dengan pengelakan aliran Sungai Ciliwung (river closure), kemarin.

Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Widiarto mengatakan bahwa progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi sudah mencapai 45 persen.

“Secara keseluruhan konstruksinya akan selesai pada akhir 2020 dan insyaallah dapat beroperasi pada Mei 2021 dan berfungsi untuk menahan laju banjir di hulu Sungai Ciliwung,” kata Widiarto.

Dia menjelaskan pembangunan Bendungan Ciawi merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta yang dilakukan secara bertahap sebagai bentuk komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir.

“Bendungan ini merupakan kerjasama Kementerian PUPR dengan Pemprov Jabar, Kabupaten Bogor, serta dukungan masyarakat Bogor dalam rangka pengendalian banjir Sungai Ciliwung dari hulu hingga hilir di Jakarta,” jelasnya.

Sebagai informasi, Bendungan Ciawi dengan volume tampung total sebesar 6,05 juta m3 akan bermanfaat dalam mereduksi banjir bagian hulu hingga 30 persen yakni sebesar 111,75 meter kubik per detik.

Pihaknya mengklaim bahwa kontribusi Bendungan Ciawi dalam pengendalian banjir juga akan berdampak pada pintu air Manggarai sebesar 11,9 persen.

Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Ditjen SDA Kementerian PUPR Bambang Hidayah mengatakan, dengan pengelakan sungai Ciliwung ke saluran pengelak (bottom outlet) merupakan tanda akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan bangunan utama yang meliputi pekerjaan galian pondasi tubuh bendungan, perbaikan pondasi bendungan, dan pekerjaan timbunan tubuh bendungan.

“Untuk progres pembebasan lahannya mencapai 92 persen dengan lahan yang telah dibebaskan seluas 66.10 Hektare (Ha) sebanyak 862 bidang dari total kebutuhan lahan seluas 78.35 hektare sebanyak 935 bidang,” ungkapnya.

Bambang menargetkan proses pembebasan sisa lahan dapat dituntaskan pada akhir Maret 2020. Sementara itu, proyek Bendungan Ciawi senilai Rp798,7 miliar dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan PT Sacna selaku kontraktor pelaksana.

Adapun, pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016 dan dijadwalkan selesai pada awal 2021. Meskipun demikian, melihat progress konstruksi saat ini, pengerjaannya ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir 2020. (cr2)