CILEUNGSI–RADAR BOGOR, Berbagai masalah muncul di Pasar Cileungsi. Sejumlah PKL mengaku, ada oknum yang kerap meminta jatah.
Salah seorang pedagang, warga Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, S menyebutkan, setiap harinya harus mengeluarkan uang Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu.
Ia menuturkan, sudah tiga bulan lebih berdagang di lahan yang di sewanya kepada salah satu oknum. Namun, S enggan menjelaskan siapa oknum tersebut.
“Saya takut,” ucapnya kepada Radar Bogor saat ditemui di lahan dagangannya, Kamis (6/2/2020).
Menanggapi rencana Pemerintah Kecamatan Cileungsi menertibkan para pedagang kali lima (PKL), S berharap aksi tersebut tak dilakukan. Menurut dia, jika dipindah atau dibubarkan maka para pedagang banyak alami kerugian.
“Duit kami hangus, kalau yang di sana (taman kota,red) enggak, hanya yang di sini saja (depan Ramayana) yang kena gusur,” bebernya.
Menurut dia, Pedagang terus mengeluarkan biaya agar dapat kembali berdagang setelah digusur petugas.
Sementara itu terkait adanya oknum yang meminta uang ke para PKL, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Cileungsi, Suryadi enggan memberikan komentar dan memilih pergi masuk mobil saat dikonfirmasi. (rp1/c)