Penyakit Langka Serang Pengungsi Korban Longsor dan Banjir di Sukajaya

0
193
DITANGANI: Azka, bocah yang terkena penyakit langka bernama TEN, saat ditangani di IGD RSUD Leuwiliang.
DITANGANI: Azka, bocah yang terkena penyakit langka bernama TEN, saat ditangani di IGD RSUD Leuwiliang.

SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Penderitaan pengungsi korban banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, kian bertambah. Pasalnya, ada sebagian pengungsi yang terserang berbagai penyakit.

Bahkan, ada pengungsi yang terkena penyakit langka. Ini dialami serang warga di Kampung Cihaur, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya. Azka (3), yang sejak kecil diurus sama kakeknya, Suganda (67), terkena penyakit Toxic efidermal necrolytic dd Stephen jonshon Syndrome, yang disingkat TEN. Penyakit ini membuat sekujur tubuhnya dipenuhi dengan luka koreng, seperti luka bakar.

Wadir Pelayanan RSUD Leuwiliang, Dokter Achmad Zaenudin menjelaskan, kondisi pasien saat ini sudah mendapatkan tindakkan di IGD. Sementara, Azka harus dirawat untuk dilakukan observasi.

“Pasien saat ini kita tangani secara konprehensif. Pertama perbaikan kondisi, kita cari tahu dulu kenapa hingga terjadi syndrome demikian. Dan untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin (6/2).

Ia juga menjelaskan, kemungkinan Toxic efidermal necrolytic dd Stephen jonshon Syndrome yang diderita Azka, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi. Katanya, sindrom tersebut mengancam kondisi kulit, yang mengakibatkan kematian sel-sel kulit. Sehingga epidermis mengelupas atau memisahkan diri dari dermis.

“Sindrom ini dianggap sebagai hipersensitivitas kompleks, yang memengaruhi kulit dan selaput lendir. Biasanya penyebab utama yang paling sering dijumpai, adalah akibat dari alergi obat-obatan tertentu, infeksi virus dan atau keduanya. Pada kasus tertentu yang sangat jarang ditemukan sindrom ini berhubungan dengan kanker,” jelasnya.

Sementara itu, kondisi awal Azka diungkapkan relawan bencana longsor Ria. Ia mengaku, awalnya Azka hanya alami bintik merah. Namun, kondisi pasca bencana longsor membuat kondisi tidak higienis. Sehingga kulit Azka yang awalnya hanya bintik merah, makin parah seperti luka bakar karena terkena air hujan.

“Awalnya anaknya ceria, terus muncul kaya biang keringat sempat sembuh setelah dikasih salep sama relawan. Tapi azka sempat hujan-hujanan jadi sekarang kondisinya tambah parah,” ucapnya.

Sekcam Sukajaya, Ridwan menambahkan, mendengar informasi itu, Azka langsung dievakuasi sama relawan lewat Haur Bentes jalur Jasinga. “Sudah dibawa sejak malam dievakuasi lewat jalur Jasinga, Azka dibawa ke Puskesmas Jasinga mendapatkan pengobatan sementara. Karena alatnya tidak lengkap di Puskesmas Sukajaya, Azka langsung di rujuk ke RSUD Leuwiliang, untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif,” kata Ridwan. (nal/c)