BOGOR – RADAR BOGOR, Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menghadirkan kereta di dalam kota atau trem terus dimatangkan. Trem akan dihadirkan setelah Lintas Rel Terpadu (LRT) masuk ke Kota Bogor pada 2021 mendatang.
Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachiem mengatakan, Pemkot Bogor berencana melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam waktu dekat .
Pada pertemuan dengan pihak PT KAI beberapa waktu lalu, salah satu poin dalam perjanjian kerja sama itu nantinya akan membahas tentang rencana implementasi sistem transportasi berbasis rel di Kota Bogor.
“Pertemuan dengan PT KAI pada Kamis kemarin, dalam rangka persiapan MoU antara kedua belah pihak yang didalamnya membahas rencana implementasi sistem transportasi berbasis rel di Kota Bogor,” ujar Dedie.
Menurutnya, upaya PT KAI dalam rangka meningkatkan sistem layanan transportasi berbasis rel sejalan dengan program penataan transportasi di Kota Bogor, yang akan menerapkan trem sebagai moda transportasi massal ke depannya.
Rencananya, koridor trem akan dibangun di delapan titik meliputi Terminal Baranangsiang, Suryakencana, Mall BTM, Paledang, Sempur, Lippo Keboen Raya, RS PMI, hingga Alun-alun Bogor.
Pemkot sendiri menganggarkan dana sebesar Rp500 juta yang dikhususkan untuk mengkaji sistem transportasi di Kota Bogor.
“LRT Jabodebek merupakan program yang melibatkan dukungan PT KAI secara penuh. Oleh karena itu, Pemkot Bogor akan menggandeng PT KAI dalam melaksanakan kajian transportasi di Kota Bogor yang sudah dianggarkan pada 2020 ini,” tandasnya.
Vice President Public Relations PT KAI, Yuskal Setiawan mengatakan, pertemuan yang dilakukan antara Pemkot Bogor dan PT KAI di Gunung Geulis, Kabupaten Bogor pada Kamis (06/02) merupakan awal sehingga belum melahirkan keputusan apa-apa.
“Pertemuan kemarin baru penjajakan kerjasama antara KAI dan Pemkot Bogor terkait pengelolaan transportasi massal di Kota Bogor, dalam hal ini Trem,” ucap Yuskal saat dihubungi via telepon, Selasa (11/2/2020).
Menurutnya, belum ada pembahasan soal teknis dan regulasi karena masih pada tahap pertemuan awal. “Soal kapan MOU nya, itu tergantung dari pemkotnya. Kan yang punya inisatif mereka. Katanya sih dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Hanafi menerangkan bahwa trem masuk dalam bagian perencanaan Kota Bogor untuk moda transportasi massal jangka panjang.
“Tinggal final saja. Sudah 99 persen kajiannya, karena sudah masuk di masterplan transportasi,” pungkasnya. (cr3/c)