Lahan Relokasi Korban Longsor Sukajaya Baru Tersedia 8 Hektare

0
157
Proses pencarian korban longsor di Desa Harkatjaya Sukajaya, Rabu (8/1/2020).
Proses pencarian korban longsor di Desa Harkatjaya, Sukajaya, Rabu (8/1/2020).

SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru bisa menyiapkan 8 hektare di empat titik, dari 81,7 hektare kebutuhan untuk hunian tetap (Huntap), bagi warga terdampak bencana alam, awal tahun kemarin.

Bahkan, dari 15 titik yang dibutuhkan, baru terealisasi lahan aman sebanyak 4 titik. Sisanya, masih menunggu kajian dari tim geologi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan, 8 hektare tersebut telah dalam proses kajian tim ahli geologi.

“Empat titik yang sudah dilakukan penelitian, itu di PTN Cikasungka, Sukamaju, Kampung Urug, Harkatjaya,” kata Syarifah.

Syarifah menuturkan, lahan tersebut akan diperuntukkan bagi 4.000 masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Sukajaya. “Total untuk 4 ribu (rumah, red) rusak, lalu ada 2 ribu yang terancam. Tapi kita dahulukan yang 4 ribu,” kata dia.

Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan tim ahli geologi. Sehingga, pembangunan huntap secara bertahap dapat segara dilakukan.

“Makanya, tim ahli geologi terus memeriksa, mudah-mudahan bisa cepat. Di dalam masa transisi ini, kita target learn kliring, nanti pembangunannya,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Irma Lestiana mengatakan, dua titik yang jadi lahan relokasi, yaitu di Kecamatan Cigudeg, tepatnya di Kampung Tamansari Desa Sukamaju seluas 3,4 hektar, dan di Kampung Sigoong Desa Sukaraksa seluas 3,8 hektare.

Sedangkan dua titik di Kecamatan Sukajaya, yaitu di Kampung Urug Desa Urug seluas 6,27 hektare dan Kampung Baru Desa Kiarapandak seluas 4 hektare.

Menurutnya, Pemkab Bogor belum mengambil langkah, karena hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi dari Badan Geologi, mengenai empat titik yang menjadi tempat prioritas relokasi tersebut. “Nanti kita akan datangi kantor Badan Geologi, mudah-mudahan hasil rekomendasinya sudah keluar,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan, pihaknya menginginkan dipercepat proses learn kliring. Tapi saat ini, pemkab terlebih dahulu menyelesaian prosedur untuk bisa dilakukan pembangunan huntap.

“Saya terus tanyakan, dan mengejar karena musim hujan, kalau masih di huntara kasian juga, jadi saya fokus ke huntap dulu,” jelasnya.

Ade menuturkan, ada 4 titik lokasi yang dinyatakan aman untuk segera dibangun. Lainnya masih diperiksa, karena ada prosedur masa transisi sampe maret. Dari maret ada masa rekontruksi, baru bisa dibangun.

“Tetapi minimal dimasa transisi learn klriing dulu, untuk meyakinkan dan mudah-mudahan bisa cepat sesuai aturan, pengennya cepat. Dan untuk suratnya dana tunggu sudah disampaikan, tapi belum turun dari Bank Bjb baru sebatas sosialisasi sudah tapi pengecekan langsung ke lokasi,” pungkasnya. (nal/c)