CIAWI–RADAR BOGOR, Ada yang menarik pada Festival Mulung Runtah di Kecamatan Ciawi, Minggu (23/2/2020).
Selain dihadiri oleh komunitas peduli alam lokal, kegiatan bersih-bersih wilayah Kecamatan Ciawi tersebut juga diikuti ‘bule-bule’ atau warga negara asing (WNA) yang tak kalah semangat membersihkan lingkungan.
Menurut Direktur Lingkungan, Restoring Integrity to The Oceans (RIO), Krisna Bachtiar, bule-bule tersebut merupakan bagian dari rombongannya.
Organisasi internasional yang bergerak dalam bidang lingkungan ini memang aktif dalam kegiatan mungut sampah di wilayah yang dikenal dengan banyaknya sampah, terutama sampah plastik.
“Mereka adalah anggota dari RIO yang sudah 21 kali melakukan gerakan membersihkan sampah di seluruh di dunia, di Indonesia sendiri sudah kami lakukan beberapa waktu lalu di Tanjung Pasir, Tanggerang,” ungkapnya kepada Radar Bogor.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana dari Ecovillage Baraya selaku pencetus kegiatan tersebut, Erni Winarni menceritakan asal muasal sejumlah WNA tersebut ikut serta dalam kegiatan.
“Kami ini dari unsur-unsur komunitas pegiat lingkungan, dari RIO, bule-bule yang sangat peduli terhadap lingkungan dan mereka sangat tertarik ketika kami menggelar festival ini ingin ikut aksi, mendukung masyarakat kecamatan ciawi untuk bebersih dan gotong royong,” tuturnya.
Dalam rangka HPSN ini, Erni meneruskan, bukan hanya seremoni. Namun menjadu renungan tragedi di 2017, yang menelan jiwa 157 orang karena tertimbun longsor sampah.
Dengan adanya festival ini, Erni berharap dapat menjadikan motivasi dan memberikan contoh bagi warga yang sebelumnya tidak peduli dengan lingkungan terutama masalah sampah.
“Kami mengajukan agar gerakan ini supaya difasilitasi dan direspon baik oleh camat, dengan harapan dapat merubah secara bertahap kebiasaan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” imbuhnya.
Sementara, Camat Ciawi, Agus Hasan Slamet mengungkapkan, tujuan utama dari acara tersebut yakni memberikan sedikit pesan mental untuk budaya gotong royong yang sudah mulai pudar saat ini.
Ciawi sebagai gerbang pariwisata Puncak harus dilestarikan dan dijaga kebersihannya salah satunya lewat kegiatan macam tersebut.
Acara tersebut diakhir dengan deklarasi dari masing-masing desa di Kecamatan Ciawi sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan Ciawi bersama.
Menurut Informasi dari UPT Sampah wilayah II, setiap hari Kecamatan Ciawi dapat menghasilkan 35 kubik sampah setiap harinya. (cr2/c)