Longsor Terjang Tiga Lokasi di Kota Bogor Akibat Hujan Deras

0
617
Longsor melanda Kota Bogor akibat hujan deras, Senin (24/2/2020).
Longsor melanda Kota Bogor akibat hujan deras, Senin (24/2/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Bencana longsor kembali terjadi di Kota Bogor. Kali ini, mengakibatkan rumah ambruk di tiga titik Kecamatan Bogor Barat. Salah satunya di Kampung Bojong Neros, Kelurahan Curug, Bogor Barat.

“Rumah itu milik Ibu Iti, dihuni oleh 2 KK dengan jumlah 4 Jiwa ambruk. Rumahnya di RT 01 RW 07,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priystna Samsah.

“Atap rumah bagian kamar dan ruang tamu. Kami sudah melakukan assessment dan pemberian bantuan terpal,” katanya. Kedua, rumah yang ambruk karena tergerus longsor terjadi di wilayah Jalan Raya Semplak RT 02, RW 13 Kelurahan Cilendek Barat, Bogor Barat, milik Ibu Een.

Rumah tersebut dihuni oleh 2 KK dengan jumlah 7 Jiwa. Menurutnya, rumah milik warga ini tertarik longsoran di bagian kamar tamu, kamar tidur, kamar mandi dan dapur.

Kondisi rumah yang tertarik longsoran dampaknya merubuhkan beberapa kamar bangunan rumah. “Kami dibantu warga sekitar sedang melakukan upaya evakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Upaya pertama yang kami lakukan adalah melakukan assessment,” jelas dia.

Ketiga, tanah longsor juga terjadi di wilayah Kampung Cemplang Baru RT 05 RW 13 Kelurahan Cilendek Barat, Bogor Barat.

Longsor terjadi dengan ketinggian 1,5 meter dan panjang 2 meter dan imengakibatkan rumah milik Gofur Afifi yang dihuni 1 KK 4 Jiwa ini mengalami retakan pada dinding kamar mandi.

Sementara Lurah Cilendek Barat Mardi mengatakan, bagi para korban pihaknya menyarankan untuk menempati Rusunawa Menteng. Tapi warga menolak dan akan tinggal bersama keluarganya. “Korban jiwa tidak ada. Kejadian rumah ambruk di RT 05 ada 2 KK dihuni 7 jiwa dan RT 02 dekat lampu merah 1 KK dihuni 4 jiwa,” katanya.

Solusi kedepan lanjut dia, karena eksisting lokasi rumah ada tebing jalan dan sungai sehingga tidak bisa melalui program RTLH. Yang pasti kata dia warga sudah dievakuasi.

“Kami sarankan korban untuk menempati rusunawa dan biaya sewa sementara akan ditanggung pemerintah. Tapi warga menolak dan akan tinggal bersama keluarganya,” tandasnya.(adi/pojokbogor)