Warga Terdampak Proyek Double Track Bakal Terima Dana RTLH

0
140
Double-Track
Kawasan pemukiman warga di Bogor Selatan yang terdampak proyek double track. Hendi/Radar Bogor.
Double-Track
Kawasan pemukiman warga di Bogor Selatan yang terdampak proyek double track. Hendi/Radar Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana mengintervensi dana program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk dialokasikan kepada warga Kota Bogor, yang terdampak dari proyek double track atau jalur ganda PT KAI.

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, setelah warga yang terdampak membangun rumah dari dana kerahiman, yang didapat dari PT KAI, maka akan dilihat dahulu apakah rumah tersebut pantas mendapatkan program RTLH atau tidak.

“Setelah mereka bangun rumah, dan supaya bisa layak rumahnya akan diintervensi dari dana RTLH,” ucap Ade, Senin (24/2/2020).

Ade mengatakan, tahun ini akan segera mengalokasikan dana dari program RTLH kepada warga yang terdampak proyek double track, asalkan rumah tersebut secara fisik sudah terbangun tahun ini.

Menurutnya, alokasi dana RTLH kepada warga yang terdampak double track akan diverifikasi dahulu oleh lurah dan camat setempat.

Nantinya, akan diusulkan kepada wali kota. Karena, sambung Ade, hal tersebut agar tepat sasaran dari bantuan dana RTLH.

“Semua akan dicek, jangan sampai nanti ada bantuan yang salah sasaran,” ucapnya.

Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh mengatakan, dari tujuh kelurahan yang terkena dampak proyek double track tersebut, hanya dua kelurahan yang belum mendapatkan dana kerahiman.

Untuk besaran yang diterima, Hidayat tidak tahu persis berapa angkanya, namun ia akan tetap memastikan bahwa seluruh warga yang terdampak mendapatkan dana kerahiman dari PT KAI.

“Tinggal Kelurahan Empang dan Batutulis yang belum dapat,” ucap Hidayat. Selebihnya, Kelurahan Bondongan, Lawang gintung, Cipaku, Genteng, dan Kertamaya sudah mendapatkan dana kerahiman dari PT KAI.

Hidayat juga tak menampik bahwa di lima kelurahan yang menerima dana tersebut, masih ada yang belum mendapatkan.

Namun, menurut Hidayat jumlahnya tak terlalu banyak dan sedang diurus proses administrasinya.

Untuk rencana intervensi dana RTLH, Hidayat akan memverifikasinya dulu, agar tak sembarang orang yang dapat dana tersebut.

Saat ini ia fokus untuk membantu warga, yang terkena dampak proyek double track untuk meninjau lokasi, yang saat ini akan dibuat lahan perumahan untuk warga yang terdampak.

“Wilayahnya ada yang di Bojongkerta satu lahan, Cipaku ada dua lahan, Pamoyanan satu lahan, Genteng satu lahan, dan satu lahan lagi di Lodaya,” bebernya.

Nantinya, sambung Hidayat, dari rumah yang dibangun di atas lahan tersebut, akan ditinjau mana saja yang berhak mendapatkan dana dari program RTLH. (cr3/c)