Tuntut Tambang Ditutup, 20 Warga Banyuwangi Bersepeda ke Bogor Ingin Bertemu Jokowi

0
150
20 Warga Banyuwangi Bersepeda ke Bogor Ingin Bertemu Jokowi
Sebanyak 20 warga Kabupaten Banyuwangi bersepeda ke Bogor ingin bertemu Jokowi, Rabu (26/2/2020). Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 20 warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sengaja mendatangi Istana Kota Bogor, dengan mengayuh sepedanya hampir dua pekan. Mereka datang ke kota hujan, Rabu (26/2), untuk memprotes pertambangan emas di Gunung Salakan, Gunung Lompongan, Gunung Gendruwo dan sekitarnya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pantauan Radar Bogor, sepeda yang dihiasi dengan tulisan protes itu ia jejerkan membentuk blokade tepat Pintu 3 di depan gerbang Istana Bogor. Tempat biasanya iring-iringan kendaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk.

Meski kondisinya hujan, mereka tetap menyuarakan tuntutanya itu agar didengar langsung oleh Jokowi. Benar saja, tak berselang lama, tepatnya sebelum azan Magrib berkumandang, iring-iringan kendaraan Presiden merangsek ke Istana Kota Bogor.

Sesuai dengan portap pengamanan, 20 warga asal Jawa Timur itu langsung diamankan, sedangkan sepeda yang dijejerkan di depan gerbang diangkut petugas pengamanan.

“Tuntutannya kami ingin Gunung Salakan dan sekitarnya tidak menjadi tambang. Dampak kesehatan, kami sudah seringkali melakukan hal ini ke bupati dan gubernur, tidak ada respon, makannya kami datang untuk bertemu presiden,” ujar salah satu warga Banyuwangi, Kusnadi.

Untuk diketahui, selama beberapa bulan terakhir tepatnya sejak 8 Januari 2020, warga dari sejumlah desa di Tumpang Pitu dan Gunung Salakan mendirikan tenda “perjuangan.” Menolak aktivitas tambang yang dianggap merusak alam dan berdampak negatif bagi kesehatan.

Saat dikonfirmasi, Kabag Ops, Kompol Prasetyo menjelaskan, ada kegiatan aksi menyampaikan pendapat dari masyarakat Banyuwangi, dan berhenti di Pintu 3 Istana Bogor, mereka melakukan blokade di pintu masuk. Ada dua tuntutannya, satu ingin bertemu dengan presiden dan kedua ingin aktifitas tambang di sana dicabut dan dihentikan.

“Sebenarnya kegiatan mereka tidak ada pemberitahuan kepada kami, sehingga kami beri waktu hingga pukul 18:00, dan bernegosiasi untuk segera menyelesaikan aksinya,” ujarnya.

Setelah itu mereka diamankan sementara dan dibawa ke Makopolresta Kota Bogor, dengan tujuan memberikan pelayanan kepada mereka. “Karna kondisi mereka sudah seperti itu, 12 hari di sepeda,” tukasnya.(ded)