BOGOR-RADAR BOGOR, Intensnya hujan di Kota Bogor membuat Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor intensif memeriksa pohon yang rawan tumbang dan memangkas pohon yang rimbun. Ada puluhan pohon yang kondisinya mati, atau dalam keadaan tidak baik
Kepala Bidang Pertamanan, PJU dan Dekorasi pada Disperumkim Kota Bogor, Feby Darmawan menjelaskan, setiap harinya ada tim tebang untuk monitoring jika ada pohon yang memang membahayakan. Terakhir, petugas memangkas pohon di depan Masjid Raya, karena kondisinya sudah mati.
“Itu membahayakan. Target kita selanjutnya meneruskan yang beringin, pruning (pangkas,red) kalo ditebang perlu beberapa kali,” ucapnya.
Feby menjelaskan, untuk jumlah pohon di Kota Bogor mencapai ribuan, tetapi yang terdata di KTP pohon, ada puluhan yang saat ini mati atau tidak baik. “Jadi tiap hari ada tiga tim untuk memangkas dan menebang pohon yang mati,” katanya.
Dengan kondisi ini, kata dia, tentunya petugas terkendala pada cuaca, dan operasional, karena hanya memiliki satu mobil tangga.
“Untuk pendataan, yang udah kan Bogor Tengah dan Utara, sebagian nanti ke Timur sama Kecamatan Bogor Selatan, kita kerjasama dengan Balithub,” ujarnya.
Di tahun ini, ada 200 lebih pohon yang bakal didaftarkan di KTP. Nantinya, pohon-pohon itu akan diidentifikasi, dan didata. “Kita coba masukkan ke dalam web. Jadi kalo nanti ada masyarakat yang ingin mengetahui KTP pohon bisa akses melalui situs itu,” terangnya.
Saat ini, masih dalam tahapan pemenuhan domain. Nanti masyarakat bisa mengetahui status pohon dalam keadaan kuning atau merah. “Jadi kalau merah itu menandakan bahaya, ketika hujan, masyarakat tidak berteduh di situ,” tukasnya. (ded/c)