CIBINONG–RADAR BOGOR, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan tinggal sisa satu bulan lagi. Artinya, pada April nanti, merupakan awal dari musim kemarau. Meskipun begitu, cuaca akan lebih dingin pada malam hari dibanding musim hujan sekarang ini.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Hadi Saputra mengatakan, saat musim kemarau nanti terutama pada malam hari awan akan sering menghilang. Sehingga radiasi bumi lebih cepat hilang.
“Dan itu yang kemudian membuat suhu lebih rendah. Didataran tinggi bisa muncul embun es, seperti di dataran tinggi Dieng. Kalau sekarang musim hujan ,jadi fenomena biasa. Justru pas musim kemarau lebih dingin dari musim hujan,” kata Hadi pada Radar Bogor.
Untuk saat ini memang, berdasarkan pantauan BMKG, hujan akan terus melanda di sejumlah kawasan Jabodetabek hingga malam hari. Selain hujan dengan intensitas sedang sampai lebat, kilatan petir dan angin kencang juga menghantui beberapa wilayah, khususnya di Bogor.
Hadi menjelaskan, untuk hujan yang terjadi dipengaruhi oleh kondisi atmosfer. Kondisi atmosfer ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal. Seperti angin monsun Asia, aliran udara basah, dan siklon blake.
Meski awal musim kemarau akan mulai di bulan April hingga Mei mendatang, potensi cuaca ekstrim masih terus mengintai. Dimana hujan deras disertai angin dan petir akan melanda. “Untuk waktunya, kami infokan melalui peringatan dini yang kita release jika sudah muncul kondisi akan terjadi cuaca ekstrimnya,” tukasnya. (dka/c)