Pengurangan Angkutan Umum Dimulai, 635 Angkot Dimusnahkan

0
870
Angkot
Kegiatan reduksi atau pengurangan kendaraan angkutan umum yang disaksikan Walikota Bogor Bima Arya. Hendi/Radar Bogor
Angkot
Kegiatan reduksi atau pengurangan kendaraan angkutan umum yang disaksikan Walikota Bogor Bima Arya. Hendi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai menerapkan pengurangan angkutan umum atau angkot melalui program reduksi.

Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, terdapat 1.270 angkot di pusat kota yang berusia sudah di atas 20 tahun.

Melalui program tersebut Wali Kota Bogor, Bima Arya menargetkan dalam setahun akan berkurang 635 angkot.

“Jadi ini tahapan transportasi di Kota Bogor. Mengurangi kemacetan dan menyejahterakan para pengusaha dan pengemudi angkot, programnya yaitu 2:1,” ujar Bima usai kegiatan reduksi atau pengurangan kendaraan angkutan umum.

Menurutnya, dengan skema reduksi tersebut, dua angkot yang sudah beroperasi selama 20 tahun akan dihancurkan dan tidak lagi beroperasi dan dikonversi menjadi satu angkot dengan usia kendaraan yang lebih muda.

Bima menargetkan beberapa bulan ke depan akan dilaksanakan secara bertahap untuk membesituakan angkot, sehingga angkot di pusat kota bisa berkurang setengahnya dan nanti angkot yang sudah satu itu itupun akan ada opsi lain dan tahapan lainnya.

Ke depan, angkutan umum di Bogor akan menjadi feeder dan satu dikonverensi menjadi bus. Nantinya tak ada lagi layanan angkot di pusat kota dan hanya dilayani bus dan trem.

“Angkot hanya menjadi feeder saja. Tahapannya sekarang 2:1 dulu, nantinya satu konversi dan satu menjadi feeder,” ucapnya.

Politisi PAN tersebut mengakui progam 3:1 belum berjalan maksimal, untuk itu ia menerapkan strategi tersebut berdasarkan kesepakatan dengan Organda.

“Artinya ya tadi 600 angkot lebih itu yang sudah expired akan dimusnahkan jadi berkurang dan lebih baru,” tegasnya.

Saat disinggung ketersediaan bus, ia belum menjelaskan secara rinci tetapi Bima memastikan penerapannya dilakukan secara bertahap. “Insya Allah tahun depan, karena nanti ketika trem beroperasi jumlah angkotnya harus sudah bisa kita kendalikan,” tambahnya.

Kawasan yang menjadi feeder juga sudah ditentukan oleh Dishub, dengan diberikan tanda di masing-masing angkotnya.

Sementara itu, Kadishub Kota Bogor, Eko Prabowo menjelaskan, angkot hasil reduksi ini tidak semuanya baru, usianya bisa lebih muda atau bisa juga juga dengan opsi kendaraan baru, disesuaikan dengan kemampuan badan hukumnya. Di hari pertama penerapan reduksi tersebut, sekitar 69 angkot sudah didaftarkan untuk dihancurkan.

Setelah ini kita mencari public service obligation atau (PSO), ketika semua tertata dengan baik, kawasan semuanya berjalan dengan baik, kita baru meluncur ke pusat untuk menggarap PSO. Ada dua opsi pilihan, subsidi berupa uangnya atau angkutannya,” tukasnya.(ded/c)