BOGOR-RADAR BOGOR, Setelah kemarin Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membangun Kampung Atlet di Kampung Sumurwangi, RT 01/11, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal.
Kini, Pemkot juga berencana membangun satu buah stadion bertaraf internasional, tak jauh dari komplek pembangunan Kampung Atlet.
Berdasarkan data dari usulan yang diajukan Pemkot Bogor kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2020, dari 64 ajuan yang dilayangkan, setidaknya ada dua ajuan yang diperuntukkan untuk pembangunan dan revitalisasi sarana dan prasarana olahraga.
Yakni pengajuan rancang bangun sport center Kayumanis senilai Rp3,5 miliar dan revitalisasi Stadion Padjajaran dengan nilai ajuan Rp75 miliar.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Heri Karnadi, menjelaskan, rencana pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut, rencananya bakal dibangun diatas lahan seluas lima hektar, tak jauh dari lokasi rencana pembangunan Kampung Atlet.
“Masih satu komplek di lahan milik Pemkot Bogor yang 16 hektar disana,” katanya saat menghadiri rapat koordinasi di Balaikota Bogor, kemarin.
Pria yang akrab disapa Heri ini menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian terkait desain stadion bertaraf internasional tersebut.
Ia juga enggan berkomentar banyak mengenai konsep dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya yang ada disana nanti. Namun yang pasti, Stadion tersebut tidak akan kalah hebat, dengan Stadion Manahan Solo.
“Kapasitas penontonnya 20 ribu. Yang pasti tidak akan kalah hebat dengan Stadion Manahan Solo,” ujarnya seperti dikutif dari metropolitan.id (Radar Bogor Group).
Heri juga sempat menyinggung soal revitalisasi Stadion Padjajaran Kota Bogor. Saat ini pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, untuk mensiasati revitalisasi Komplek Gor Padjajaran.
“Makannya kita mencoba melakukan komunikasi, dengan pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat. Kita harus berpikir bagaimana mencari terobosan pembiayaan untuk merevitalisasi sejumlah fasilitas yang ada, karna kalau semua biaya di fokuskan menggunakan APBD Kota Bogor tidak mencukupi,” ujarnya.
Heri juga tak menafikan, jika Pemkot Bogor juga meminta bantuan kepada Pemprov Jawa Barat, untuk membantu pembiayaan revitalisasi.
Anggaran sebesar Rp 75 miliar yang diajukan Pemkota Bogor, nantinya akan digunakan untuk mempercantik lapangan luar, hingga meningkatkan sarana lainnya, seperti kolam renang, area panjat tebing, stadion, hingga fasilitas penunjang lain.
“Itu untuk lapangan luar, totalnya segitu untuk secara keseluruhan. Keinginan Pak Wali itu menambah kapasitas penonton, artinya ada penambahan luasan dimensi. Jadi mesti kita hitung kembali, karna pastinya akan memakan lahan. Jadi, sebenarnya ini bukan revitalisasi lagi tapi rombak pembangunan. Kalau ditotal semuanya mungkin kita butuh anggaran sekitar Rp 1,7 triliun, untuk mempercantik dan merevitalisasi Gor Padjajaran ini,” bebernya.
Jika tidak memungkinkan baik secara waktu dan anggaran, sambungnya, revitalisasi Komplek Gor Padjajaran bakal dilakukan secara bertahap.
Mengingat pada 2021 mendatang, stadion utama Gor Padjajaran konon bakal digunakan sebagai salah satu lokasi venue latihan, saat Indonesia menyandang sebagai tuan rumah Piala Dunia 2021 nanti.
“Kalau perombakan besar tidak memungkinkan, kita rapihkan hal yang kecil-kecil dulu saja. Jadi kita lakukan secara bertahap, kan tidak bisa secara sekaligus kalau memang anggaran dan waktunya tidak cukup. Apalagi nanti kita bakal menjadi salah satu lokasi venue latihan piala dunia. Ini juga kan harus kita pikirkan,” paparnya.
Disinggung soal target pelaksanaan, Heri mengaku tidak bisa memastikan kapan proses revitalisasi tersebut bakal dilakukan. “Belum tahu, karna kan kita cari anggarannya dulu. Mungkin di 2020 akhir untuk revitalisasi yang kecil-kecil saja. Kalau kita paksakan nanti takutnya bentrok dengan acara piala dunia. Nantikan kalau bentrok repot kita,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Benninu Argoebie, mengaku, sangat mengapresiasi kepedulian Pemkot Bogor terhadap bidang olahraga.
Dengan dicanangkannya sejumlah program pembangunan dan revitalisasi sejumlah sarana olahraga ini, tentu akan menjadi kodal penting bagi Kota Bogor. Terlebih pada 2026 nanti, Kota Hujan bakal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat.
Meski Kota Bogor menjadi tuan rumah terbilang masih enam tahun kedepan, namun persiapan meski dilakukan sedari sekarang. Ia juga ingin menjadikan Kota Bogor sebagai tuan rumah terbaik sepanjang sejarah Porda Jawa Barat pada 2026 nanti.
“Semoga dengan adanya sejumlah pembangunan ini, dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan prestasi olahraga Kota Bogor. Khususnya saat tampil pada Porda Jawa Barat 2026 mendatang,” tandasnya. (ogi/c/yok)