BOGOR-RADAR BOGOR, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kota Bogor menggelar Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Pendataan Keluarga 2020 di Aula Kecamatan Tanah Sareal, Jalan Kebon Pedes, Kota Bogor, Selasa (10/3/2020).
Dalam sosialisasi yang dipimpin oleh Kepala Dalduk KB Kota Bogor Rakhmawati ini turut menghadirkan peserta dari Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Tanah Sareal mulai dari Camat, Lurah, dan petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) se-Kota Bogor.
“Tahun ini akan dilaksanakan program nasional Pendataan Keluarga yang dilakukan setiap lima tahun secara serentak di seluruh Indonesia pada 1 sampai 30 Juni 2020 mendatang. Untuk itu, Kota Bogor akan menurunkan 1.660 kader KB yang disebar untuk mengunjungi sekitar 249.332 Kepala Keluarga (KK) dari rumah ke rumah,” ujar Rakhmawati.
Rakhmawati mengatakan, progam Banggakencana dan Pendataan Keluarga ini akan fokus pada tiga indikator yakni Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Sedikitnya ada 14 variabel pada indikator kependudukan sebut saja nama anggota keluarga dan NIK, jenis kelamin, tanggal, bulan, tahun lahir, status perwakilan, kepemilikan akta lahir, pekerjaan, pendidikan, kepemimpinan JKN dan lainnya.
Sementara di indikator Keluarga Berencana ada 9 variabel sebut saja, jumlah anak yang dilahirkan, jumlah anak yang diinginkan, status penggunaan obat/alat/cara KB, lama penggunaan obat/alat/cara KB saat ini, sumber mendapatkan pelayanan KB terakhir, alasan utama tidak pakai KB, status kehamilan dan lainnya.
“Pada Indikator Pembangunan Keluarga sebelumnya ada 32 Variabel namun ini sedang direvisi yang kemungkinan akan menjadi sekitar 17 variabel saja,” terangnya.
Ia menuturkan, hasil dari Pendataan Keluarga akan keluar Indeks Pembangunan Keluarga (IPK). Manfaat adanya IPK ini untuk dapat mengukur keberhasilan pembangunan keluarga, menentukan level pembangunan keluarga di suatu wilayah, mengidentifikasi masalah kualitas keluarga di tingkat keluarga, bahan untuk menyusun kebijakan keluarga melalui program atau kegiatan dan dapat dijadikan target pembangunan suatu wilayah.
“Jadi angka IPK ini kunci dari keberhasilan pembangunan. Termasuk bagi Kota Bogor yang visinya menjadi kota ramah keluarga. Dengan dimulainya dengan pendataan keluarga ini diharapkan nanti pemerintah tahu kondisi sebenarnya keluarga di Kota Bogor untuk kemudian bisa melakukan intervensi program yang tepat sasaran,” pungkasnya.
Untuk diketahui Sosialisasi Banggakencana dan Pendataan Keluarga 2020 sudah digelar sejak Senin (9/3/2020) di Aula Kecamatan Bogor Tengah dengan peserta dari Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Bogor Utara. Dan akan kembali di lanjut pada Kamis mendatang di Kecamatan Bogor Timur dan Kecamatan Bogor Selatan. (prokompim)