CISARUA–RADAR BOGOR,Semenjak ramai masuknya virus corona ke Indonesia, kondisi wisata alam Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, tambah sepi. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menghitung penurunan jumlah wisatawan sejak awal tahun sampai di angka 60 persen, baik pengunjung mancanegara sampai domestik.
Ketua Litbang PHRI Kabupaten Bogor, Sofian, mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor segera memberikan solusi atas turunnya jumlah kunjungan wisata yang terjadi di kawasan Puncak yang mencapai 60 persen.
Ditambah, menurutnya, ada larangan otoritas negara Saudi Arabia untuk melakukan perjalanan ke negara yang sudah terkontaminasi virus dengan nama lain Covid-19.
“Banyak wisatawan yang menunda kunjungan terutama grup wisatawan,” ucap Sofian kepada Radar Bogor, Senin (9/3).
Dia juga menyebutkan, belum lagi ditambah dengan penundaan perjalanan wisata ke Puncak termasuk kegiatan-kegiatan pemerintahan seperti rapat kerja, pelatihan, seminar yang biasanya rutin dilakukan di hotel-hotel kawasan Puncak.
Tentunya, Sofian menambahkan, hal ini berdampak terhadap bisnis pariwisata baik perhotelan, restoran, dan objek wisata yang merosot dari target pendapatan, sehingga tidak mampu menutup biaya operasional. “Seharusnya pemerintah dapat memberikan solusi dari kondisi yang tidak menguntungkan bagi kami,” imbuh dia.
Sofian melanjutkan, pemerintah seharusnya dapat memberikan solusi yang mampu meredam kekhawatiran masyarakat terhadap adanya virus corona, sehingga tidak berdampak terhadap aktivitas pariwisata.
Selain itu, pemerintah daerah seharusnya memiliki langkah-langkah yang bekerja sama dengan hotel-hotel untuk menyiapkan fasilitas dalam hal penanganan virus corona.
“Selain itu juga pemerintah seharusnya memberikan stimulus untuk membantu kami hal biaya operasional yang harus dipenuhi, sedangkan wisatawan terus menurun jumlahnya,” pungkasnya.(cr2/c)