CISARUA–RADAR BOGOR, Penutupan restoran legendaris di daerah Puncak, Rindu Alam oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat awal bulan lalu ternyata hanya bersifat sementara.
Petugas Pelaksana PPAD Pemprov Jabat, Yayat Sutarya, mengatakan, resto tersebut ditutup sementara sambil menunggu pengelola baru yang sedang diseleksi.
Menurut Yayat, saat ini pihak Pemprov memiliki opsi dalam rencana konsep Rindu Alam ke depan. Dikarenakan ada dua pihak yang berminat, mereka masih memilih siapa yang terbaik untuk mengelola Rindu Alam.
“Kami masih cati yang terbaik, namun untuk sementara ditutup dulu,” tuturnya saat lakukan penutupan resto.
Memang, kata dia, ada opsi lain dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bogor Ade Yasin, untuk mengembalikan tanah tersebut kepada fungsinya semula. Yaitu menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Namun konsep tersebut juga masih dibahas oleh kedua belah pihak.
“Masih menunggu instruksi, masih dibahas, makanya kami tutup sementara dulu,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Camat Cisarua, Deni Humaedi hingga saat ini belum ada informasi terbaru terkait nasib restoran yang sudah berdiri sejak 1980 itu.
Meskipun kebijakan tersebut berada di tangan Pemprov, namun pihaknya berharap nantinya Rindu Alam akan dirubah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor.
“Kami hanya bisa berharap, aturan tetap pada yang memiliki wewenang dalam hal ini Pemprov,” tukasnya. (cr2/c)