Antisipasi Penyebaran Corona, Bima Minta Perbanyak Hand Sanitizer di Tempat Umum

0
184
Bima Arya kunjungi Siloam Hospital Bogor di Jalan Pajajaran, Bogor Tengah, Selasa (3/3).
Bima Arya saat mengunjungi Siloam Hospital Bogor di Jalan Pajajaran, Bogor Tengah, dalam rangka antisipasi penyebaran virus corona.

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memerintahkan seluruh camat hingga lurah untuk memastikan ketersediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan alat deteksi suhu tubuh di pusat perbelanjaan dan tempat umum.

Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. “Termasuk hotel dan restoran. Juga perbanyak dan permudah akses cuci tangan dengan sabun di tempat umum,” kata Bima Arya, Kamis (12/3).

Arahan ini diberikan untuk antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Hujan, menyusul 20 orang dilakukan observasi usai kembali dari luar negeri tertanggal 10 Maret 2020.

Menurut Bima, jajaran Pemerintah Kota Bogor harus berada di garda terdepan dalam pelayanan dan antisipasi Covid-19. Dia juga mengimbau masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjaga kesehatan dan mengatur ritme pekerjaan.

“Kalau kurang sehat, istirahat saja dulu di rumah sampai pulih. Saya juga minta agar materi sosialisasi pencegahan Corona lebih disebar agar diketahui masyarakat,” kata dia.

Bima juga berkoordinasi dengan PT KAI agar menyediakan hand sanitizer dan alat deteksi suhu tubuh di Stasiun Bogor, serta imbauan bagi penumpang agar mengenakan masker wajah. “Harus dipastikan juga KRL yang masuk Kota Bogor disemprot disinfektan ketika kosong,” ujarnya.

Dia pun meminta Dinas Pendidikan membatasi kegiatan siswa di luar sekolah untuk menghindari siswa dari kemungkinan terjangkit Corona.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor melakukan pemantauan terhadap 20 orang yang terindikasi tertular Corona Virus Disease (Covid-19), terhitung hingga 10 Maret 2020.

Dari daftar 20 yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), 13 orang di antaranya merupakan laki-laki dan 7 orang lainnya merupakan perempuan.

Data yang dihimpun, 2 orang dilakukan observasi di Puskesmas Bogor Timur, kemudian 3 orang di Puskesmas Bondongan, 2 orang di Puskesmas Gang Kelor, 1 di Puskesmas Semplak, 1 di Pasir Mulya, 1 di Sindang Barang, 3 Puskesmas Sempur, 2 Tanah Sareal, 1 Puskesmas Mekarwangi, 3 Puskesmad Kedung Badak dan 1 di Puskesmas Tegal Gundil.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan dari 20 orang dilakukan observasi, 17 di antaranya negatif dan diperbolehkan pulang.

Sementara 3 orang lainnya masih dipantau. “Itu semua Orang Dalam Pemantauan (ODP). Yaitu jika memiliki riwayat bepergian dari luar negeri,” kata Sri Nowo Retno.(bal/mtr)