BOGOR-RADAR BOGOR, Jajaran Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, beserta Camat hingga Lurah melakukan pemantauan di sejumlah titik keramaian terkait penanganan serta pencegahan Covid-19 di Kota Bogor, Jumat (13/3/2020).
Sejumlah titik yang dipantau antara lain Stasiun Bogor, pusat perbelanjaan, hotel, restoran hingga retail penyedia alat kesehatan. Pemantauan tersebut dilakukan sesuai instruksi Wali Kota Bogor Bima Arya dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
“Kami berkoordinasi dengan PT KAI bertemu dengan Kepala Stasiun Bogor. Ternyata untuk antisipasi Covid-19, PT KAI sudah mulai sejak 2 minggu lalu. Mereka melengkapi juga dengan sosialisasi melalui banner, spanduk yang dipasang di beberapa titik. Jumlahnya memang masih terbatas, sehingga kami berkomunikasi dengan Kepala Stasiun, untuk nanti dari Dinkes akan menambah untuk media informasi tentang pencegahan Covid-19,” ungkap Plt Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno.
Dari pantauan tim di lapangan, Stasiun Bogor juga sudah menyiapkan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, hanya saja jumlahnya masih terbatas. “Pihak stasiun mengeluhkan banyak yang hilang. Mereka kemarin menempatkan di titik-titik loket, dan di dalam gerbong kereta. Tetapi pada kenyataannya sering hilang. Untuk thermal scanner (alat pendeteksi suhu tubuh) tadi juga kami lihat masih terbatas dan kami menilai belum efektif karena belum digunakan untuk men-screening semua penumpang, jadi hanya random saja,” jelas Retno.
“Saya pikir itu tidak optimal. Sepertinya perlu penambahan jumlah lagi. Idealnya seperti bandara, setiap masuk, setiap penumpang di scanner. Arahan Pak Wali untuk melakukan pengadaan thermal scanner, tadi juga kita disampaikan ke kepala stasiun untuk mungkin berkoordinasi dengan KAI untuk menambah jumlah atau dengan scanner yang bisa mendeteksi banyak orang hanya dengan melintas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor Ganjar Gunawan menerjunkan 21 personel yang terbagi menjadi 4 tim untuk melakukan pengecekan ke 19 toko swalayan yang ada di Kota Bogor.
“Pengecekan ketersediaan alat-alat kesehatan di seluruh pusat perbelanjaan sebagai dampak pandemi Covid-19. Adapun hasil pengecekan masker, hand sanitizer, alat deteksi suhu atau thermo scan kosong. Sementara hand soap, tissue basah dan gula pasir yang sempat isunya langka stoknya ada dan cukup,” ujar Ganjar.
Namun demikian, lanjutnya, beberapa pusat perbelanjaan sudah menyiapkan hand sanitizer yang boleh digunakan konsumen dan karyawan, serta beberapa sudah memberlakukan SOP pengukuran suhu tubuh bagi pengunjung dan karyawan.
Terpisah, Camat Bogor Tengah Agustiansyah bersama jajaran Lurah dan Puskesmas meninjau titik-titik keramaian warga di pusat perbelanjaan dan hotel di wilayah Bogor Tengah. Titik yang dipantau antara lain Lippo Plaza Keboen Raya, Savero Hotel, Botani Square, Mall BTM hingga Hotel Salak.
“Kami menindaklanjuti arahan Pak Wali Kota terkait dengan kesiagaan Kota Bogor dalam menghadapi Covid-19. Jadi, kemarin sudah rakor gabungan dari lintas sektor, hari ini kami tindak lanjuti dengan melakukan pengecekan ke area publik seperti hotel, pusat perbelanjaan di area Bogor Tengah didampingi rekan-rekan dari Puskesmas,” ujar Agustiansyah.
Ia menambahkan, dari titik yang dipantau hampir semua sudah menerapkan prosedur yang dianjurkan Kementerian Kesehatan, yakni menyediakan thermal scan dan hand sanitizer. “Ada beberapa yang belum menyiapkan thermal scan tapi sudah kami ingatkan, besok akan kita cek lagi. Kesulitan mereka adalah sulit mendapatkan barangnya,” tandasnya.
Camat, Lurah dan petugas Puskesmas pun melakukan sosialisasi kepada pengelola pusat perbelanjaan dan hotel untuk membawa pengunjung yang kedapatan memiliki suhu tubuh 37,5 derajat atau lebih.
“Protapnya ke depan semua area publik harus punya thermal scan dan hand sanitizer. Puskesmas juga tadi melakukan sosialisasi kepada pengelola pusat perbelanjaan dan hotel, apa yang harus dilakukan apabila ada tamu yang ternyata suhu badannya di atas 37,5 derajat. Begitu didapati, orang tersebut akan diberikan masker, lalu dibawa ke ruang isolasi, lalu ditanyakan seputar riwayatnya. Ini bagian dari ikhtiar kami di wilayah sesuai dengan arahan dari Pak Wali Kota. Kita harus selalu waspada, tapi tidak boleh panik,” pungkasnya. (prokompim)