BOGOR-RADAR BOGOR, Pembangunan Alun-alun Kota Bogor mengalami kendala.
Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menata taman di atas lahan eks Taman Topi, Kecamatan Bogor Tengah terancam molor lantaran belum mengantongi Detail Engineering Design (DED).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Alun-alun Kota Bogor Febby Dermawan mengatakan, untuk sementara tahapan yang dikerjakan yakni menurunkan tim penaksir bangunan, yang akan dikerjakan dalam waktu dekat. Sembari, menunggu DED proyek Alun-alun yang menelan anggaran senilai Rp15 miliar.
“Kita masih nunggu DED-nya, katanya pekan ini mau keluar DED dari provinsi,” kata Febby kepada Radar Bogor, Kamis (12/3).
Menurutnya, karena pembangunan dananya bukan dari Pemkot Bogor, sehingga DED dikeluarkan oleh provinsi. Febby menambahkan, keterlambatan DED alun-alun lantaran banyaknya sejumlah revisi dan review, yang dilakukan Pemkot Bogor.
Menurutnya, revisi dan review tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Seperti revisi besaran harga satuan pembangunan, hingga revisi data lainnya.
“Ada lebih dari 10 kali kita minta revisi DED, karna sebelum dilelangkan, kita harus pastikan dulu semuanya sesuai. Kita tidak mau terima gitu aja, kalau ada apa-apa nanti kita yang kena, makanya kita review dulu,” ucapnya.
Sedangkan revisi dan review, yang dilakukan hanya memastikan harga satuan yang sesuai.
Tentu dengan adanya keterlambatan ini, kata dia, akan sangat berpengaruh terhadap proses pembangunan. Pasalnya pihaknya tidak bisa melakukan lelang pembangunan. Dalam waktu dekat ini, ia akan menyambangi provinsi jika sampai akhir pekan DED belum juga rampung.
“Kalau akhir Maret ini lelang selesai, April nanti kemungkinan pengerjaan bisa langsung dilakukan,” tukasnya. (ded/c)