Cegah DBD, Dinkes Galakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

0
57
PT Tirta Fresindo Jaya Fogging Cimande
ilustrasi fogging
ilustrasi fogging

BOGOR-RADAR BOGOR,Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus melakukan upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor, dengan mengajak peran serta masyarakat untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Tentu tujuanya agar sama-sama terlibat, pemerintah didukung masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat,” ujar Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno kepada Radar Bogor, Jumat (13/3).

Menurutnya, dengan melihat jumlah kematian karena DBD yang mencapai lima orang tentu sangat tinggi, mengingat jumlah kasus dengan DBD hingga Maret ini mencapai 130 orang. “Angka kematiannya tinggi, ini yang kita waspadai, kita siaga,” ucapnya.

Retno meminta agar setiap dokter puskesmas fungsional dan rumah sakit agar lebih meningkatkan ketajaman anemnesa terhadap pasien, yang berobat dengan keluhan demam. Selain itu, pasien yang datang dengan keluhan demam di hari ke dua sampai ke tiga dilakukan pemeriksaan trombosit serial, agar tak ada keterlambatan penanganan.

“Diharapkan segera merujuk pasien dengan trombosit kurang dari 90 ribu,” ujarnya. Saat ini, tak hanya di lingkungan masyarakat, PSN juga harus dilakukan di tempat kerja, sekolah, kampus, instansi terkait dan tempat-tempat umum.

“Lakukan 4M Plus seminggu sekali untuk pencegahan, menguras, menutup, mengubur dan memantau semua wadah air, yang dapat menjadi tempat nyamuk aedes berkembang biak,” tambahnya.

Retno juga mengingatkan kembali agar tidak menjadikan tanaman bromelia dan sejenis sebagai tanaman hias kecuali di dalamnya diberi abate. Lebih baik, tanam tanaman hias pengusir nyamuk, seperti lavender, sereh, sirih dan seledri. “Kita imbau masyarakat untuk memelihara ikan pemakan jentik,” ucapnya.

Sri mengatakan, angka kematian karena DBD pada 2019, mencapai 10 pasien dengan total penanganan kasus sebanyak 621 orang. Untuk itu, ia juga meminta agar unsur wilayah baik kecamatan, kelurahan hingga RT/RW untuk memberikan pemahaman kepada warga agar menerapkan hidup bersih. “Ada persepsi yang salah tetang penyemprotan fogging sebagai penyelesaian masalah, kita terus edukasi agar menerapkan PSN,” imbuhnya.’

Sebelumnya, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor terus bertambah, Dinkes Kota Bogor mencatat jumlah pasien yang meninggal kembali bertambah. Dari empat korban menjadi lima orang. Sedangkan jumlah warga yang positif DBD mencapai 130 orang selama Januari hingga saat ini (per 12 Maret). (ded/c)