Sempat Diperiksa di Luar Negeri dan Negatif, Bima Tetap Dalam Pantauan

0
210
Bima-Arya3
Walikota Bogor Bima Arya saat tiba dikediamannya Perumahan Baranangsiang Indah, Senin (16/3/2020). Hendi/Radar Bogor.

BOGOR – RADAR BOGOR, Usai pulang dari kunjungan pemerintahan ke Turki dan Alzerbaijan, Bima nampak sehat – sehat saja.

Ditemui di kediamannya Perumahan Baranangsiang Indah, Senin (16/3/2020), Bima yang tiba sekitar pukul 18.00 itu keluar dari mobilnya dengan masih menggunakan masker.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengaku ia sempat mendapatkan pemeriksaan di luar negeri. Hasilnya negatif COVID-19. Tak hanya Bima, empat orang lainnya yang ikut rombongan juga mendapat hasil yang sama.

Meski begitu, dalam 14 hari kedepan terhitung sejak kemarin, Bima dan rombongan ke Turki akan mendapatkan pemantauan. Dimana mereka masuk dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Memang kami di sana merasakan satu situasi yang barangkali tidak bisa dirasakan juga oleh warga di Kota Bogor. Krisis dunia karena korona. Jalanan sepi, pusat perbelanjaan sepi, airportnya sangat sepi, disana terasa sekali,” kata Bima saat membuka press conference dengan media di teras rumahnya.

Wabah COVID-19 menjadi permasalahan yang serius. Kata Bima, dunia merespon hal tersebut secara cepat. Bahkan, dari sana, Bima mengaku terus meng-update perkembangan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.

“Saya menuruti instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), walaupun sampai saat ini tidak ada gejala dan sehat. Begitu turun dari pesawat juga lansung dicek kesehatan, suhu tubuh normal. Namun untuk mengantisipasi, tetap saya harus dipantau,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, diakui Bima, akan memantau kesehatannya setiap hari. Selama 14 hari masa inkubasi. “Ini juga tidak berlaku untuk saya saja, tapi dengan yang lainnya juga,” sahutnya.

Soal fasilitas logistik menghadapi COVID-19 di Kota Bogor, Bima akui masih kekurangan. Terutama soal fasilitas kesehatan yang ada. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, bakal mengalokasikan dana tak terduga untuk pencegahan korona ini.

“Saya kira 1 sampai 2 miliar memungkinkan. Kita masih hitung itu tentunya dengan persetujuan DPRD. Kita alokasikan itu ketika ada kebutuhan untuk ruang isolasi, alat pelindung dan lain – lainnya,” sambungnya.

Social distancing jadi upaya yang Bima yakini dan harus dilakukan sekarang ini oleh masyarakat. Banyak warga yang belum memahami akan wabah COVID-19 dan bagaimana upaya menanganinya.

“Yang harus dipahami oleh semua adalah situasi urgent ini. Kita akan sosialisasikan kepada warga diseluruh pelosok, ini tidak main – main. Karena itu juga dilarang melakukan kegiatan yang massal,” tegasnya.

Fluktuasi wabah juga bisa diturunkan dengan menjalani kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satunya untuk merumahkan kegiatan – kegiatan yang normal dilakukan setiap harinya. Sekolah, kerja, hingga ibadah. (dka)