BOGOR-RADAR BOGOR, Bukan hal yang mudah membangun kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan harapan dan cita–cita bersama.
Tetapi juga bukan hal yang mustahil untuk bisa mewujudkannya. Kerja keras dan kesungguhan adalah modalnya. Itulah modal yang dimanfaatkan Supyawan, Spd.,Mpd., Lurah Gunung Batu, Kota Bogor dalam upayanya menjadikan Kelurahan Gunung Batu, sebagai Kelurahan Terbaik Nasional Tahun 2020 di bidang Kesejahteraan Rakyat.
Untuk mendorong terwujudnya kebersamaan diantara warga dan pihaknya, Supyawan menggunakan filosofi “Batu turun, keusik naik”. Maksudnya, mempertemukan kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat.
Untuk itu ia selalu berusaha mencari tahu apa yang menjadi harapan dan keinginan serta aspirasi warga tentang kemajuan kehidupan mereka dan lingkungannya. Selanjutnya ia sesuaikan dengan setiap program kerja kelurahan dan sebaliknya.
“Supaya di satu sisi program kerja kami bisa dipahami dan didukung warga dan di sisi lain harapan, keinginan dan aspirasi mereka juga tersalurkan di dalamnya,” kata Supyawan tentang kiat kerjanya.
Berdasarkan pemikiran seperti itu, tak ada cara lain baginya kecuali berinteraksi intensif dengan warga. Jumlah warga sebanyak 16.518 orang, tentu terdiri dari banyak kelompok umur, profesi dan beragam sikap, pendapat, harapan dan keinginannya.
“Sering bertemu dan banyak dialog dengan warga, adalah awal pekerjaan yang saya jalani ketika mengemban tugas sebagai Lurah,” lanjutnya.
Siang malam ia kerap berkeliling ke 14 RW yang ada di wilayahnya untuk sekaligus menyampaikan program kerja kelurahan dan Pemerintah Kota Bogor pada umumnya.
Lewat proses silaturahmi dan dialog seperti itu, perlahan-lahan ia kemudian mampu meraih kepercayaan dan dukungan dari warga sehingga mereka bersama-sama bisa meraih prestasi.
Tahun 2019, Kelurahan Gunung Batu berhasil meraih predikat sebagai Kelurahan Terbaik di Provinsi Jawa Barat untuk bidang kesejahteraan masyarakat.
Kini mereka tengah bersiap diri untuk maju mewakili Provinsi Jawa Barat dan Kota Bogor di ajang lomba tingkat nasional untuk bidang yang sama.
Kali ini modal mereka bukan hanya sekadar tekad dan semangat, tetapi beberapa karya yang telah membuktikan keberhasilan dalam upaya mereka meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Kelurahan Gunung Batu telah memiliki dan menjalankan 17 program inovatif. Selain itu mereka telah berhasil antara lain membangun Kampung Keluarga Berencana dan Kampung Hihid.
Kampung KB menjadi sebuah perwujudan keberhasilan mengajak warga bersama-sama melaksanakan program keluarga berencana.
Pada Agustus 2019 di kampung yang terletak di RW 13 tersebut peserta KB tercatat hanya 33,33% dan dengan berbagai program yang dilaksanakan, bulan November 2019 pesertanya menjadi 73,64%.
Sementara itu Kampung Hihid merupakan wujud dari pelaksanaan program Gerakan Masyarakat (Germas) dalam mempraktekan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk mewujudkan Kampung Hihid ada banyak program dan kegiatan yang dirumuskan dan dilaksanakan. Diantaranya membangun fasilitas cuci tangan, pembersihan jentik nyamuk menghindari DBD dan menerapkan Kawasan Tanpa Rokok .
Untuk menunjang kemanfaatan Kampung Hihid juga dilaksanakan beberapa kegiatan masyarakat dengan nama-nama kegiatan yang unik dan lucu.
Misalnya Gergaji atau Gerakan Remaja Mengaji, Ruko Aja atau Rumah Konseling Anak Remaja, Talenan atau Tangkap Leungitkeun Nyamuk, Jelas atau Penyuluhan Stunting Inovasi.
Ada juga Kompas Nyai atau Komunitas Pendukung Asi Nyaah Anak Incu, sebagai penggerak meningkatkan kebiasaan memberikan Asi pada Bayi. Lalu ada program yang Namanya Kondom Bercahaya atau Kontrasepsi Dominan Bersih Aman dan Tidak Berbahaya sebagai salah satu kegiatan menerapkan gerakan Keluarga Berencana.
Untuk mendukung gerakan pelestarian lingkungan, beberapa program dibuat seperti Gelisah Gelisah Berlinang atau Gerakan Peduli Sampah Bersih Lingkungan Tanami Pekarangan, Bertahan Panik atau Bertani Tanpa Lahan dengan Hidroponik dan Martabak atau Masyarakat Taat Kerja Bakti.
Atas program pelestarian lingkungan dan program lainnya, dua RW yang semula dikategorikan sebagai kawasan kumuh, saat ini sudah berhasil keluar dari kategori sebagai kawasan kumuh.
Sedangkan untuk menggerakan semangat belajar, telah dilaksanakan program Gemerca atau Gerakan Masyarakat Gemar Membaca dan Ngalanda atau Ngajar Lansia Berdaya.
Selanjutnya untuk mendukung kegiatan ekonomi warga, telah dilaksanakan program Saledri atau Sadar Lingkungan Ekonomi Mandiri, Gehu Pake Bumbu atau Gerakan Usaha Pengrajin Bambu serta Gede Upah atau Gerakan Sedekah Sampah.
Bukan hanya namanya yang unik dan lucu, beberapa program itu memang telah mampu mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi warga.
“Sekarang sudah ada pengarajin hihid (kipas bambu- Red.), pembuat jamu dan snack serta pengrajin hiasan tali kur,” ungkap Supyawan.
Inilah bukti, ketika masyarakat pada akhirnya dapat menikmati hasil dari sebuah gerakan menjalankan program secara bersama-sama, maka mereka dapat diharapkan untuk terus mendukung keberhasilannya.
Dengan begitu modal Kelurahan Gunung Batu menuju panggung nasional, sudah cukup. Tinggal bagaimana mereka, warga, lurah, kader TP PKK dan tokoh masyarakat, agama dan pemuda, konsisten untuk tetap bahu membahu bersama-sama meraih kesempatan itu. Kesempatan untuk menjadi kelurahan yang terbaik. Semoga sukses ! (Advertorial)