CILEUNGSI-RADAR BOGOR, Pandemi virus corona atau Covid-19 sampai saat ini masih membuat panik sejumlah pihak. Tidak terkecuali warga Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Bedasarkan informasi yang dihimpun Radar Bogor, satu keluarga di sana menjadi satu dari 40 warga kabupaten yang terinfeksi virus asal Wuhan, China itu.
Sekretaris Desa Dayeuh, Nmoh. Nazmudin mengatakan, satu keluarga di Perumahan GK Desa Dayeuh, Blok CS, sebagai Pasien Dalam Pantauan (PDP) virus asal China tersebut.
Dia menyebutkan, virus tersebut telah menyerang suami, istri, berikut kedua anaknya. Akibatnya, sejumlah kebutuhan alat kesehatan pencegah penyebaran virus sangat dibutuhkan.
“Betul mengingat saat ini warga kami sebagai PDP virus tersebut. Jadi harus mulai diantisipasi,” kata Moh. Nazmudin kepada Radar Bogor, Selasa (24/3).
Di tengah situasi keuangan dan suasana desa setempat yang sama-sama mengkhawatirkan, dia mengaku, kebutuhan alat pencegahan menjadi sangat urgent. Demi menjaga sang pasangan dan si buah hati. “Semakin waspada,” singkat dia.
Meski tak menyebutkan pasien ditangani dimana, dia memastikan, saat ini salah satu warganya itu telah mendapatkan penanganan dari pihak medis.
Saat ini pemerintah desa akan melakukan penyemprotan cairan disenfektan bantuan dari PT. Surya Raya Raberindi (SRI), Desa Dayeuh. Saat ini ada 10 tabung berisi 8 linter cairan tersebut. Bukan hanya itu, foging setiap rumah warga pun turut dilakukan bergantian.
“Sudah ditangani pihak medis. Jadi tidak boleh panik. Kalau itu kebutuhansebetulnya 18 tabung. Dengan jumlah saat ini kami akan lakukan penyemprotan,” ungkap dia.
Menyikapi hal ini Kepala Desa Dayeuh, Jamhali Bj menambahkan, pihak desa telah memberikan himbaua bagi seluruh warganya. Warga diminta untuk tidak keluar rumah selama waktu yang tidak ditentukan.
Kebersihan pun, lanjut dia, tetap harus dijaga khususnya sekitar rumah warga. “Melarang adanya kegiatan warga yang bersifat memicu kerumunan,” tambah dia.
Dia menyebut acara seperti hajatan, tabligh akbar, dan lainya yang selama ini mampu ditangani pemerintah desa pun turut ditunda. “Untuk saat ini kegiatan tersebut dilarang. Salah satu pencegahan virus,” beber dia.
Disampaing itu, dia turut mengaku, bantuan yang didapatkan berupa alat kesehatan ini tepat waktu. Menyusul kekhawatiran suasana warga desa dan keuangannya. “Kami belum punya alat itu. Jadi tepat,” akunya.
Lebih lanjut, HRD PT. SRI, Semut S menegaskan, seluruh alat tersebut akan segera dikontribusikan kepada anggota Karang Taruna (Katar) Desa Dayeuh.
Disusul para ketua RT setempat yang terdata belum memiliki alat tersebut. “Akan segera dikontribusi sama kator desa dan RT yang belum punya,” singkat dia. (reg)