Wisma Atlet Hambalang Diproyeksikan jadi Tempat ‘Cadangan’ Pasien Corona

0
117
Kondisi bangunan Wisma Atlet di lereng Bukit Hambalang, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, kini semakin tak terawat.
Kondisi bangunan Wisma Atlet di lereng Bukit Hambalang, Babakan
Madang, Kabupaten Bogor.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah dalam kasus penyebaran Covid-19. Wisma Atlet Hambalang digadang-gadang bisa menjadi rencana “cadangan” jika pasien-pasien di Rumah Sakit (RS) rujukan membeludak.

Hal itu diungkapkan Ketua DPRD, Rudy Susmanto. Menurutnya, pemerintah kabupaten (pemkab) seharusnya mulai memikirkan alternatif tersebut.

Pemerintah pusat sendiri telah mengalihkan pemanfaatan Wisma Atlet sebagai RS Darurat Covid-19. Hal serupa bisa dicontoh di Kabupaten Bogor, yang memiliki proyek gedung megah di lereng Bukit Hambalang, Kecamatan Babakan Madang.

Rudy secara khusus sempat menyarankan agar pemkab bisa menurunkan tim untuk mengecek Wisma Atlet tersebut. Apalagi, tak bisa dipungkiri, jumlah kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.

“Jadikan itu opsi terakhir kalau sampai ruangan isolasi di rumah sakit penuh. Kan bangunannya ada yang sudah bagus,” imbuhnya, kemarin.

Kabupaten Bogor sebenarnya punya lima RS rujukan yang disiagakan untuk menampung pasien terduga Covid-19.

Kelimanya yakni RSUD Cibinong, RSUD Cileungsi, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang, dan RSPG. Hanya saja, masing-masing rumah sakit punya keterbatasan dalam menampung pasien yanh diisolasi karena Covid-19. Perlu upaya lebih dini untuk mengantisipasi kekurangan ruangan tersebut.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengakui, pasien-pasien positif Covid-19 tersebar di empat kecamatan, yakni Cibinong, Gunung Putri, Bojong Gede, dan Cileungsi.

Hanya saja, kata dia, sebagian besar kasus di Kabupaten Bogor dipicu dari gelombang orang-orang yang bekerja di Jakarta. Ia pun ingin memperketat pengawasannya.

“Bogor masuk zona merah karena bagian dari Jabodetabek. Makanya kita harus punya langkah-langkah ekstra ketat dan meminimalisir penyebaran tersebut. Rata-rata kena di Jakarta, bukan di Bogor,” ucapnya.

Salah satunya, dengan memberlakukan pengawasan di desa-desa. Pihaknya juga telah mengimbau pengawasan tingkat desa itu dengan memberlakukan tamu wajib lapor 24 jam.

Apalagi, pemberlakuan Work From Home (WFH) hingga libur sekolah bisa memicu gelombang kepulangan dari ibu kota ke Kabupaten Bogor. (mam/c)