BOGOR-RADAR BOGOR, Pembatasan jam operasional mal dan pasar serta imbauan untuk diam di rumah sebagai bentuk pencegahan meluasnya Covid-19 berakibat pada menurunnya jumlah pembeli di pasar-pasar tradisional, yang dikelola Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).
Jadwal Penutupan Sementara Mal di Kota Bogor, Toko Swalayan dan Obat Buka
Kasubag Humas Perumda PPJ, Muhammad Riyadul Muslim mengatakan, pihaknya mencoba melakukan terobosan dengan membuat pasar online (daring,red) akibat adanya imbauan pembatasan jam operasional dan berdiam diri di rumah.
Bermodalkan link (jaringan) konsumen pasar, khususnya ibu-ibu, konsumen dapat memesan kebutuhan yang diinginkan melalui nomor telepon langsung ke penjual.
“Kita data pedagangnya, karena ada juga pedagang yang non milenial, dia yang enggak ngerti masalah online dan mereka antusias gitu. Setelah kami publish lewat jaringan WhatsApp dan Instagram itu positif semua. Dari pemerintahan apalagi ya, orang-orang Pemkot itu mereka banyak juga yang langsung mesen gitu,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (29/3).
Catat! Ini Jam Operasional Pasar di Kota Bogor Selama Pandemi Corona
Pria yang akrab disapa Kang Oi ini mengatakan, Perumda Pasar Pakuan Jaya hanya menjadi perantara antara konsumen dan pedagang. Sistem penjualan pasar online seperti berbelanja online pada umumnya, yakni setelah dilakukan pemesanan, maka akan langsung dikirimkan hari itu juga.
“Jadi kalau untuk kebutuhan pokok seperti telur, beras, dan lain-lain itu kita sudah siapkan wilayah, semua pasar gitu supaya nge-link. Nah untuk membantu ibu-ibu, lebih efisien biar mereka tidak kabur ke pasar, meminimalisir itu saja,” ucapnya.
Namun, meski mendapat tanggapan antusias dari masyarakat, tidak bisa dipungkiri tingkat penjualan tetap menurun meski dibuat terobosan. PD Pasar Pakuan Jaya akan terus memantau pasar online tersebut dalam seminggu ke depan untuk melihat stabilitas para pedagangnya.
Kang Oi menjelaskan, Pasar Pakuan Jaya akan mencari tahu lebih detail bagaimana tingkat keuntungan sistem pasar online tersebut, sehingga dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan menggaet lebih banyak pedagang di setiap wilayah pasar Kota Bogor.
“Ke depan kita (PD Pasar Pakuan Jaya) memang akan memberdayakan, cuma pengelolaannya langsung dari kita, enggak ke pedagang. Jadi kita akan sortir pedagang-pedagang yang memang kualitasnya bagus. Nanti kita akan bikin gudang. Sistemnya kita langsung anter, kita main di ongkir keuntungannya,” ungkapnya.
Kang Oi meyakinkan kondisi pasar online tersebut akan terus stabil, karena masyarakat akan selalu berbelanja kebutuhannya. Tetapi, Ia menyoroti masalah penimbungan barang yang menjadikan harga kebutuhan merangkak naik.
“Itu contoh gula, nah ini gula naiknya drastis ya, itu sebetulnya sebelum ada virus ini gula itu udah naik. Setelah kita cek ternyata di pabrik-pabriknya juga sama, karena bahan-bahan untuk membuat gulanya itu memang lagi kurang bagus,” pungkasnya.(cr4/c)