Takut Tertular, Warga Tajurhalang Tolak Pemakaman Korban Covid-19

0
1712
Pemakaman
Warga Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, saat menolak pemakaman janazah diduga pasien corona, Senin (30/3/2020).
Pemakaman
Warga Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, saat menolak pemakaman janazah diduga pasien corona, Senin (30/3/2020).

BOGOR – RADAR BOGOR, Polemik menyelimuti proses pemakaman korban yang diduga terjangkit virus Corona (Covid-19) di Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Senin (30/3/2020).

Pasalnya, sejumlah warga menolak adanya pemakaman jenazah. “Alasannya, warga takut tertular dari jenazah pasien,” ujar Camat Tajurhalang Fikri Ihsani kepada Radar Bogor.

Dia mengatakan, kejadian itu, berawal ketika pengurus pemakaman Giri Tama yang merupakan lokasi pemakan jenazah, mendapat telepon dari salah satu keluarga untuk memakamkan kerabatnya yang meninggal di RSUP Persahabatan Jakarta Timur. Diduga almarhum merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Entah dari mana mulanya, kabar tersebut sampai ke telinga warga. “Mereka (warga) kemudian protes. Kami kemudian bersama Babinsa dan Babinkamtibmas mencoba memediasi,” beber Fikri.

Namun mediasi itu gagal. Menurut Kepala Desa (Kades) Tonjong Nurhakim warga tetap ngotot menolak pemakaman di wilayahnya.

Jenazah pun akhirnya dibawa ke pemakaman khusus pasien corona di Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, yang jaraknya dua kilometer dari lokasi.  “Jadi dipindah karena tidak ada solusi. Solusinya warga menolak,” jelas Hakim.

Selain itu menurut Hakim, tak ada warga yang bersedia menjadi tukang gali kubur jenazah tersebut. “Jadi jangankan warga sekitar. Tukang gali kuburnya saja ketakutan dapat informasi warga (meninggal karena dipicu virus corona),” ucap Hakim.

Seorang warga Desa Tonjong, Mamun, membenarkan ada jenazah yang merupakan pasien diduga terjangkit corona yang akan dikebumikan di Pemakaman Giri Tama.Dia menjelaskan penolakan warga terjadi sejak jenazah tiba di area makam, pukul 14.00 WIB.

Menurutnya, warga yang mendapat informasi ada jenazah pasien virus corona yang hendak dikebumikan langsung berkumpul ke area makam. “Warga menolak karena takut akhirnya dibawa ke pemakaman yang di Kayu Manis,” pungkasnya. (nal/c)