CITEUREUP-RADAR BOGOR, Warga Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, ikut merasakan imbas wabah virus corona atau Covid-19. Selain faktor kesehatan, pemerintah setempat meyebut covid-19 pun menyerang sisi psikologis dan perekonomian masyarakat.
“Ekonomi masyarakat terus melamban. Tetapi kami terus monitoring perkembangan di wilayah dalam penanganan Covid-19 ini,” kata Kepala Desa Leuwinutug, Deden Saepul Hamdi kepada Radar Bogor, Kamis (9/4).
Menyikapi perlambatan perekonomian warga, dia mengaku, pihaknya telah melakukan pendataan kepada warga yang terdampak wabah Covid-19. Khususnya pada segi perekonomian. Sejauh ini, pendataan telah dilakukan dengan total ada 1.589 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Pria yang akrab disapa Kang Dens ini mengaku, dari total ribuan KK di wilayahnya ini pengajuan stimulus ekonomi bagi warga terdampak ditujukan kepada dua pemerintahan, yakni Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Perlu diketahui, dari jumlah total KK nantinya 1.484 KK masuk ke daftar pengajuan Pemerintah Pusat dan 105 KK yang terdaftar ke permohonan kepada Pemprov Jabar. “Sudah pendataan khususnya yang mengalami penurunan perekonomiannya. Sebelumnya ada pertanyaan dari warga kami pun sudah pikirkan. Kami ajukan ke dua pemerintahan agar mendapat bantuan dari dampak covid-19 ini,” ujar dia.
Sementara menunggu kepastian bantuan tersebut, dia menerangkan, pihaknya terus berupaya untuk melakukan pencegahan penyebaran virus di wilayahnya. Mulai dari penyemprotan cairan disinfektan, pembagian hand sanitizer dan ribuan masker telah dibagikan kepada warganya. “Ada vitamin dan sembako juga bagi warga yang harus menjalani isolasi akibat wabah tersebut,” jelas dia.
Dirinya pun mengaku telah memerintahkan kepada seluruh aparatur wilayah seperti Ketua RT dan RW setempat untuk memonitoring lingkungan masing-masing. Pun memantau terjadinya keramaian atau kerumunan warga di malam hari. “Saya selaku ketua relawan desa melawan covid-19 akan terus mengupayakan sosialisasi terhadap pencegahan dan penanganan,” ungkap dia.
Sekretaris Desa Leuwinutug Yayan Herdiansyah menambahkan, warga diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan diri. Di tengah kondisi seperti ini, kata dia, pemerintah desa terus menghimbau agar warga tetap di rumah saja selama masa pencegahan penyebaran virus tersebut.
Disamping itu ada jam malam yang juga sudah diberlakukan. Warga Leuwinutug, lanjut dia, tidak diperbolehkann keluar melewati pukul 22.00 WIB. Mengingat adanya larangan pemerintah pusat untuk tidak berkerumun selama wabah virus berlangsung. “Tetap harus waspada akan kejahatan juga yang bisa dimanfaatkan di situasi seperti ini. Jadi ronda malam pun harus ditingkatkan agar semua pihak juga ikut tenang,” tandas dia. (reg/c)