Selama PSBB, Pastikan Stok Beras di Kota Bogor Aman

0
43
ilustrasi beras
ilustrasi beras
ilustrasi beras.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor yang akan dilaksanakan Rabu (15/4/2020) mulai dikhawatirkan masyarakat.

Terutama terkait ketersediaan pangan. Di Kota Bogor, pemerintah daerah memastikan stok pangan berupa beras masih diyakini mencukupi.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menjelaskan, sebelumnya stok beras yang ada di Kota Bogor sekitar 22 ton. Namun pihaknya meningkatkan jumlah yang ada berkali – kali lipat. Sehingga saat ini jumlah stok beras menjadi 300 ton.

“Ketersediaan pangan, kita ada cadangan pangan 300 ton untuk didistribusikan dalam paket bahan sembako. Selain anggaran jaring pengaman sosial yang totalnya Rp36 miliar. Itu sebelum paket dari pusat atau pemprov masuk,” ungkap Dedie.

Sejauh ini, hasil koordinasi dari tim inflasi daerah, sudah terlihat beberapa data ketersediaan pangan di Kota Bogor. Stok pangan relatif aman hingga hari raya Idul Fitri nanti.

Namun, dengan mewabahnya virus covid-19, dia menjelaskan perlu ada tambahan pengamanan pangan. Dia menyoroti pendistribusian bahan pangan.

“Karena situasi saat ini masalahnya ada pada distribusi bahan pangan, apakah dengan kondisi sekarang pendistribusian berjalan normal. Menurut saya tidak,” jelasnya lagi.

Dia juga menjelaskan, bahwa di Kota Bogor ada sebanyak 720 RW (rukun warga). Di mana, di tiap RW dirangking 1 sampai 50, khususnya bagi mereka yang terintervensi PKH atau kartu sembako.

Terkait masalah pangan tadi, bantuan-bantuan tersebut, akan dilakukan pengawasan ketat. Termasuk tindakan tegas oleh yang berwenang.

Dedie juga menegaskan, dengan adanya warga yang masuk kategori misbar (miskin baru), pemerintah juga memberi perhatian.

Bahkan ada kartu pra kerja untuk sektor swasta yang karyawannya dirumahkan dan di-PHK (pemutusan hubungan kerja). Ketersediaan pangan itu, nantinya juga akan didistribusikan kepada mereka.

“Saat ini komoditas jenis gula yang langka di pasaran, bahkan harganya bisa mencapai Rp19 ribu per kilogram. Untuk jenis lainnya kami pastikan masih aman,” tukasnya. (dka/c)