BOGOR – RADAR BOGOR, Orang yang terpapar virus corona ditandai dengan beberapa gejala seperti batuk, demam di atas 38 derajat celcius hingga batuk kering.
Namun, virus ini juga bisa menyerang seseorang tanpa gejala yang disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Inilah yang menimpa 14 warga Kota Bogor. Mereka dinyatakan OTG oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor. “Dari 14 orang OTG ini, satu sudah dinyatakan sembuh,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulis yang diterima Radar Bogor, Rabu (15/4/2020).
Orang tanpa gejala ini, merupakan kategori baru yang dirilis Pemerintah Kota Bogor . Sebelumnya mereka hanya merilis kasus pasien positif, orang dalam pemantauan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP.
Merujuk pedoman pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) yang dikeluarkan oleh Kemenkes, OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19.
Selain itu, OTG memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Apakah OTG ini positif corona? Menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim kasus OTG yang dirilis pemkot, belum bisa dikatakan positif karena belum ada hasil dari Balitbangkes Kemenkes.
“Mereka sebelumnya masuk dalam kategori PDP. Tapi tanpa ada gejala,” imbuhnya.
Selain 14 kasus OTG, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Bogor jumlahnya masih tetap di angka 58 orang. 10 diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan kasus ODP mencapai 932 orang dan 119 kasus PDP, dengan kasus kematian di angka 23 orang yang saat ini masih menunggu Hasil Lab Swab dari Litbangkes Kementrian Kesehatan.
Terkait kasus OTG ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, sebaiknya semua orang mewaspadai penularan virus corona.
Sebab dari penelusuran yang dilakukan, ada semakin banyak orang tanpa gejala atau OTG yang ternyata positif corona
. “Penularan yang terjadi di lingkungan masyarakat bertambah, disebabkan adanya kasus positif tanpa keluhan yang ada di tengah kita,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Yurianto, mereka yang masuk OTG potensi penularannya sangat tinggi. Satu sisi orang tersebut tidak mengalami keluhan apapun.
Tapi di sisi lain, banyak masyarakat yang masih belum melaksanakan dengan benar ketentuan physical distancing.
“Dari hari ke hari, penularan virus masih terus berjalan. Kami harap ini menjadi perhatian bersama. Kita jadikan ini titik pangkal penularan pencegahan Covid-19,” pungkasnya. (ded/ind)